Tulang Bawang, Detikperu.com- Kegiatan Swakelola pemeliharaan jalan di Kabupaten Tulang Bawang yang dikerjakan oleh Bidang Bina Marga (BM) Dinas PUPR Kabupaten Tulangbawang Tahun Anggaran 2021 dinilai warga kualitas hasil pekerjaannya kurang berkualitas. Anggaran belanja bahan matrial bangunan untuk kegiatan swakelola sebesar Rp 2 miliar diduga jadi bahan bancakan Dinas.
Pekerjaan tambal sulam jalan yang belum genap sebulan dikerjakan tersebut, dinilai warga, pekerjaan tambal sulam di samping SMA N 2 Menggala dikerjakan asal jadi sehingga kualitas hasil pekerjaan yang dikerjakan tidak sesuai dengan harapan , kalau dilihat dari hasil pekerjaan cukup lumayan daripada sebelum jalan ini diperbaiki, setidaknya yang tadinya jalan ada beberapa titik yang berlubang sekarang sudah gak ada lagi,” Ujar Pitrah Warga Menggala, kemarin (18/1).
Tapi kalau kualitas dari tambal sulam yang dikerjakan kemarin menurut Pitrah, beruntungnya jalan ini jarang dilintasi kendaraan;jadi bisa tahan lama lah, coba kalau jalan ini sering dilintasi kendaraan pasti aspal yang ditambal kemarin pasti sudah banyak yang rontok, ” orang yang ngerjain ini kayaknya yang penting asal kerja dan asal jadi, ini dampak kurang diawasi oleh orang Dinas makanya hasilnya gini agak mengecewakan,” Ucap Pitra.
Pitra berharap kedepannya pekerjaan yang dilakukan swakelola oleh Dinas PUPR terutama pada pekerjaan jalan, dapat lebih berkualitas, dalam penanganan perbaikan jalan yang dilakukan dapat sesuai spesifikasi pekerjaan yang telah direncanakan.
Ditempat yang berbeda Hendri yang juga Warga Menggala mengatakan, kalau emang itu benar pekerjaan swakelola Saya sangat kecewa, karena setahu saya yang namanya pekerjaan swakelola itu kan, direncanakan, dikerjakan, diawasi dan dilaporkan oleh Dinas PUPR itu sendiri pasti hasilnya lebih baik dari pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak pemborong, karena pemborongan ngejer keuntungan, sedangkan Dinas gak ada keuntungan.
Hasil pekerjaan swakelola Ini dapat menjadi cermin baik atau buruknya Dinas tersebut dimata masyarakat, karena ini akan menjadi barometer masyarakat dalam menilai kualitas pembangunan yang ada di Kabupaten kita, ” kalau yang punya aja ngerjain asal jadi, apalagi pihak pekerja yang mikirin keuntungan pasti dapat dibayangkan hasilnya, jangan bisanya nyalahin kalau hasil kerjanya aja banyak salah,” Ujar Hendri.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Tulang Bawang Kheriyansyah ketika dikonfirmasi via WhatsApp terkait kegiatan swakelola pekerjaan pemeliharaan jalan tahun anggaran 2021 membenarkan pekerjaan perbaikan tambal sulam jalan lapen di samping SMA N 2 Menggala Kampung Tua adalah kegiatan swakelola milik Dinas PUPR Tuba, ” pekerjaan itu perbaikan tambal sulam jalan, dan tersebar di beberapa kecamatan, karna kita fokus di Kecamatan lain yang membutuhkan, karna ada jalan yang tidak bisa dilalui,” ujar Kheri.
Satu paket belanja matrial bangunan itu untuk bahan matrial di beberapa titik lokasi pekerjaan perbaikan jalan , pengadaan matrial bangunan untuk wilayah satu itu kan untuk kegiatan swakelola 4 kecamatan, Kecamatan Menggala, Menggala Timur Banjar Baru dan Kecamatan Banjar Agung.
Dari informasi yang berhasil diperoleh, Belanja pengadaan material bahan bangunan di lima wilayah untuk kegiatan swakelola pekerjaan pemeliharaan jalan di Kabupaten Tulangbawang pada tahun anggaran 2021 yang bersumber dari APBD Kabupaten Tulangbawang sebesar Rp 2 milyar yang terbagi menjadi 11 paket belanja pengadaan dengan rincian paket dan wilayah sebagai berikut:
Pengadaan material bangunan Wilayah I sebanyak 2 Paket, Wilayah II 2 paket, Wilayah III 2 paket, Wilayah IV 2 paket dan paket belanja pengadaan matrial bangunan untuk Wilayah V sebanyak 3 paket.
Dari 11 paket pengadaan bahan matrial bangunan untuk kegiatan swakelola tersebut dikerjakan oleh 5 perusahan yang masing- masing perusahaan mendapatkan 2 paket pengadaan, dengan rincian sebagai berikut, CV. Widyakarya Mandiri 2 paket, Syafira Berkah Abadi 2 paket, Razanaraghda 3 paket, Jala Asifa Konstruksi 2 paket dan terakhir CV. Jalasena Pratama mendapatkan 2 paket.
Selain kualitas hasil pekerjaan swakelola yang meragukan, pemaketan pengadaan bahan matrial disinyalir sengaja dipecah-pecah untuk menghindari lelang, diduga anggaran 11 paket pengadaan bahan matrial bangunan sebesar Rp 2 Miliar tersebut dapat dijadikan ajang bancakan pihak Dinas PUPR Tuba.(HR/Tim)