Demi Dana BOP, Diduga Oknum Kepala Sekolah PAUD TK Melati 2 Tiyuh Marga Jaya Manipulasi Data Dan Gelembungkan Jumlah Murid

Tulang Bawang Barat: detikperu.com-

Oknum Kepala Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) TK Melati 2 inisial (HY) Tiyuh Marga Jaya Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat hari Rabu 19/02/2020. 

HY, di duga manipulasi data sekolah tersebut dengan memakai alamat Tiyuh Tunas Jaya Kecamatan Gunung Agung padahal alamat sekolah yang dipimpinya beralamat di Tiyuh Marga Jaya  Kecamatan Gunung Agung. Selain itu, Ia juga memakai Nomor NIK orang lain dan parahnya lagi di duga ada penggelembungan jumlah murid.

Berdasarkan hasil investigasi Tim di lapangan bahwa jumlah murid Tahun 2019 sebanyak 37 Orang Murid tapi jumlah murid yang dilaporan pertanggung jawaban yaitu 58 Orang Murid.

Masih ada yang lebih aneh lagi kejadian hal tersebut sudah berlangsung lama dari tahun berganti tahun sampai saat ini pihak Dinas terkait hanya diam -diam saja terkesan tutup mata.

Salah satu bukti saat Tim konfirmasi dengan pihak Dinas Kabid DikMas, Rozali. Di dampingi juga oleh Kasinya, Siswati mereka selama ini belum pernah turun cek lokasi keberadaan sekolah tersebut.

“Kami ucapkan terima kasih atas informasi dari rekan-rekan media nanti kami akan segera cek lokasi, karena Siswati selaku Kasinya,Saya  tanya apakah kamu sudah pernah turun cek lokasi sekolah tersebut, ternyata jawab siswati belum pernah,” ucap Rozali.

Diduga akibat lemahnya pengawasan dari pihak instansi terkait sehingga banyak hal yang tidak sesuai/ penyimpangan terjadi dilakukan oleh Oknum Kepala Sekolah tersebut atau mungkin pihak dinas terkait sudah tahu tapi dibiarkan saja.

Padahal Bupati Umar Ahmad sudah melakukan pembentukan Tim manajemen pengelola PAUD dan TK yang tujuannya agar PAUD dan TK yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat bisa dikelola secara maksimal. Tetapi justru sebaliknya Tim tersebut yang sudah dibentuk Umar Ahmad terkesan tidak melakukan tugasnya dengan maksimal.

Di tempat terpisah kepala Tiyuh Tunas Jaya pak Yani, memastikan bahwa TK Melati 2 tidak ada di Tiyuhnya begitu juga pak Camat setempat Marjuki. Membenarkan keterangan pak Yani,Di Tiyuh Tunas Jaya Tidak ada sekolah TK Melati 2,”saat ditemui di ruang kerjanya masing-masing.

“Saya selaku Kepala Tiyuh Tunas Jaya memastikan tidak ada sekolah TK Melati 2 di Tiyuh saya,” ucapnya.

“Saya selaku Camat di Gunung Agung,  Membenarkan apa yang disampaikan oleh pak Yani bahwa tidak ada sekolahan yang namanya TK Melati 2 di Tiyuh Tunas jaya, saya jadi heran karena apa kok sekolahan tersebut datanya bisa kacau bahkan masih ada juga yang lainnya bukan hanya satu aja, Tapi  masih ada beberapa sekolah yang lainnya pakai data Tiyuh orang lain,” ungkapnya.(fir/Tim)




Monitoring 25 Program BMW, Winarti,S.E,M.H. Lakukan Kunker Ke Setiap Kecamatan

Tulang Bawang: detikperu.com-

Dalam rangka HUT Ke 23 Kabupaten Tulang Bawang sekaligus Monitoring 25 Program BMW, Bupati Winarti kembali lakukan kunjungan kerja ke setiap Kecamatan. Pada kali ini Bupati cantik ini kunjungi Kecamatan Penawar Aji di Kampung Panca Tunggal Jaya, Rabu (19/2020).

Hadir dalam kunjungan tersebut, Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, S.E., M.H, pejabat pemkab Tulang Bawang, Camat Penawar Aji, Uspika, Kepala Kampung, BPK, Kader PKK, Kader Kesehatan, Kelompok Ekonomi BMW, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh wanita, tokoh pemuda kecamatan stempat.

Dalam kunker itupun Bupati senam BMW dan senam kreasi bersama masyarakat setempat. Di lokasi kunjungan digelar stand OPD Pemkab Tuba dan UKM kecamatan setempat. Serta pelayanan Administrasi Kependudukan oleh Disdukcapil berupa perekaman dan input data kependudukan ktp yg selesai langsung dibagikan ke warga.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan bantuan keagamaan, santunan anak yatim dan bantuan sarana olah raga untuk karang taruna. Dan tak lupa Bupati juga melakukan rapat evaluasi 25 Program BMW dan menyerap aspirasi masyarakat setempat.

Dalam sambuatannya Bupati Winarti mengatakan, Kegiatan ini dalam rangka menyambut HUT Ke-23 Kabupaten Tulang Bawang. Dirinya berkunjung bersama Tim Pemkab  juga untuk mengevaluasi 25 program unggulan BMW, agar berjalan baik dan dinikmati masyarakat.

“Kecamatan  Penawar Aji adalah salah satu kecamatan yang paling cepat pertumbuhan ekonominya.Terima kasih kepada suluruh kepala kampung yang telah  bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang,” ucap Bupati

Dikatakannya, untuk perayaan HUT Tuba yang Ke 23 pada tahun ini pemkab Tuba akan mengadakan pesta rakyat demi menghibur khususnya masyarakat Kabupaten Tulangbawang.

“akan ada pesta rakyat yang diselenggarakan di banjar agung, di lapangan banjar dewa. Mari berbahagia bersama dengan artis Nela Karisma,” tutup Bupati. (Helmi)




Diduga Takut Terungkap, Kepala Dinas Pertanian Tulang Bawang Hindari Awak Media

Tulang Bawang: detikperu.com-

Terkait viralnya pemberitaan di beberapa media online tentang dugaan potongan dana program Serasi sebesar 20 persen oleh oknum Distan Tulangbawang, Kepala Dinas, Sumarno diduga sengaja menghindar dari awak media.

Betapa tidak pada beberapa waktu lalu, setelah di hubungi melalui pesan whatsapp Sumarno mengatakan “info ini dr mn tlg konfirmasi ke kantor. Jangan ada fitnah. Mari clerkan,” tulis Sumarno seusai membaca berita yang di share oleh awak media melalui pesan whatsapp.

Namun ironisnya, hingga saat ini setelah beberapa kali dijunjungi Sumarno selalu tidak ada di tempat. Diduga hal tersebut sengaja dilakukan untuk menghindari awak media.

Sementara saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2020) Sekretaris Dinas Pertanian Tulang Bawang, Maya tidak mau berkomentar banyak lantaran dirinya baru menjabat selaku sekretaris di Dinas tersebut.

“saya baru menjabat disini pak, jadi enggak tau apa-apa terkait hal itu, kalau Pak Kadis jadwalnya memang padat hari ini saja ada Musrenbang di dua Kecamatan belum lagi ada rapat di ruang Sekda dan kunker Bupati,” katanya.

Menanggapi hal tersebut Kabid Investigasi Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara (BAPAN) Provinsi Lampung, Herry Wansyah menyayangkan atas perilaku Oknum Kepala Dinas yang terkesan mempermainkan awak media.

“kenapa mesti mengundang awak media untuk konfirmasi ke kantor kalau mau terus menghindar dan susah ditemui. Dari hal kecil itu saja sudah dapat disimpulkan jangan-jangan memang ada keterlibatan Kepala Dinasnya dalam hal dugaan pemotongan itu,” tegas Herry.

Herry berharap, kepada instansi terkait maupun Aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas akan permasalahan ini.

“kami berharap kepada seluruh pihak yang berkompeten agar mengambil langkah dan mengusut tuntas tentang permasalahan ini, dalam waktu dekat laporan resmi akan kami layangkan ke pihak kejaksaan Tulang Bawang guna untuk mengungkap kasus ini,” tukasnya. (Tim)




Sempat Ancam Korban Dengan Sajam, Pelaku Curas di Areal Kebun Karet Ditangkap Polsek Banjar Agung

Tulang Bawang: detikperu.com-

Polsek Banjar Agung berhasil mengungkap pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi di wilayah hukumnya.

Kapolsek Banjar Agung Kompol Rahmin, SH mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH mengatakan, tindak pidana curas tersebut terjadi hari Senin (17/02/2020), sekira pukul 13.30 WIB, di areal perkebunan karet, Kampung Tunggal Warga.

“Adapun identitas korban yaitu Mujiono (60), berprofesi tani, warga Kampung Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian getah karet sebanyak 15 Kg,” ujar Kompol Rahmin, Selasa (18/02/2020).

Kejadian bermula saat korban datang dan mengecek kebun karet miliknya, ternyata getah karet yang berada di dalam mangkok pada pohon karet sudah banyak yang hilang. Korban lalu mencoba mencari siapa pelaku pencurian tersebut.

Setelah ditelusuri, akhirnya korban bertemu dengan seorang laki-laki yang tidak dikenalinya. Laki-laki tersebut sedang memasukkan getah karet ke dalam karung yang posisinya berada di kebun karet milik orang lain dan pas berada disamping kebun karet milik korban.

“Korban sempat bertanya kepada pelaku, awalnya pelaku sempat berkelit dan tidak mengakui perbuatannya. Tiba-tiba pelaku langsung mengancam korban dengan menggunakan sajam (senjata tajam) jenis celurit lalu kabur, sedangkan sepeda motor milik pelaku dan getah karet milik korban ditinggalkan oleh pelaku,” terang Kompol Rahmin.

Korban kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Mapolsek Banjar Agung, berbekal laporan tersebut, petugas kami langsung melakukan penyelidikan. Berkat keuletan dan kegigihan petugas di lapangan, hari Selasa (18/02/2020), sekira pukul 09.30 WIB, pelaku berhasil ditangkap saat sedang berada di rumahnya.

Pelaku tersebut berinisial AY (40), berprofesi tani, warga Kampung Purwajaya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang.

Kapolsek menambahkan, pada kasus ini petugasnya berhasil menyita BB (barang bukti) berupa sepeda motor Suzuki Smash warna putih kombinasi biru, karung berisi getah karet sebanyak 15 Kg dan sajam jenis celurit.

Pelaku saat ini masih dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Banjar Agung dan akan dijerat dengan Pasal 365 ayat 1 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan. Diancam dengan pidana penjara paling lama 9 tahun.(*)




Satreskrim Polres Tulang Bawang Tangkap Buronan Kasus Curat Barang Milik Perusahaan

Tulang Bawang: detikperu.com-

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tulang Bawang berhasil menangkap buronan kasus pencurian dengan pemberatan (curat) barang milik perusahaan.

Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH mengatakan, pelaku ini ditangkap berdasarkan pengembangan dari dua rekannya yang sudah lebih dahulu ditangkap

“Pertama ditangkap Ahmad Andi Pratama, S.Pd (30), berprofesi wiraswasta, warga Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Serengsem, Kecamatan Panjang, Kodya Bandar Lampung, hari Kamis (11/07/2019) dan kedua ditangkap Supardi (39), berprofesi wiraswasta, warga Kelurahan Menggala Selatan, Kecamatan Menggala, hari Rabu (05/02/2020),” ujar AKBP Syaiful, Selasa (18/02/2020).

Berbekal informasi dari kedua rekannya tersebut, petugas kami langsung melakukan penyelidikan. Berkat keuletan dan kegigihan petugas di lapangan, hari Senin (17/02/2020), sekira pukul 20.30 WIB, pelaku berhasil ditangkap saat sedang berada di areal PT.HIM (huma indah mekar), Divisi V, Blok E 18/R 92504, Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Adapun identitas pelaku tersebut yaitu berinisial HO als CH (39), berprofesi wiraswasta, warga Kampung Sungai Nibung, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.

Kapolres menjelaskan, aksi curat yang dilakukan oleh para pelaku ini berlangsung sebanyak dua kali di lokasi pembibitan areal PT. HIM, Divisi V, Blok E10.

“Pertama hari Jum’at (19/05/2017), para pelaku mencuri bibit karet sebanyak 700 batang, kedua hari Minggu (21/05/2017), para pelaku kembali mencuri bibit karet sebanyak 527 batang, sehingga pihak PT.HIM mengalami kerugian bibit karet sebanyak 1227 batang,” ungkap AKBP Syaiful

Saat ini pelaku sudah ditahan di Mapolres Tulang Bawang dan dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan. Diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.(*)




Dua Pentolan SMSI Tinjau Huntara di Atas Awan

Lebak,Banten: detikperu.com-

Awal tahun 2020 menjadi duka tersendiri bagi masyarakat di 6 kecamatan Kabupaten Lebak yang diterjang banjir bandang diantaranya Kecamatan Sajira, Kecamatan Cipanas, Kecamatan Lebak Gedong, Kecamatan Maja, Kecamatan Curugbitung, dan Kecamatan Cimarga. Banjir bandang akibat luapan sungai Ciberang dan Cidurian itu mulai naik dan menyapu bantaran sungai mulai pukul 05.00 WIB, Rabu (1/1).

Masyarakat terdampak banjir bandang tersebut tinggal di kamp pengungsian di daerah Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Rindam III Siliwangi, Kecamatan Sajira.

Duka masyarakat tidak hanya sebatas banjir, masyarakat yang kini tinggal di hunian sementara darurat tanpa aliran listrik dan toilet. Mereka meninggalkan lokasi pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah dan para relawan di daerah Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Rindam III Siliwangi di Ciuyah, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Walaupun tempat pengunggsian terbilang nyaman, mereka tak betah tinggal di pengungsian dan ingin mendekat kepada kampung halaman meski telah luluh lantah oleh bencana alam.

Para korban bencana tersebut memilih tinggal di gubug darurat sejak sepekan terakhir. Mereka memilih lokasi jalan milik PT Cemindo Gemilang yang belum difungsikan di Kampung Cigobang Anyar, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Lokasi ini jauh diatas kampung mereka yang luluh lantah. Kira-kira berada di 1.200 meter diatas permukaan laut (mdpl). Persisinya di bawah kaki Gunung Halimun Salak. 

Mereka menempati bangunan sederhana terbuat dari kayu hutan liar dengan atap dan dinding seadanya dari terpal. Luas bangunan gubug rata-rata 3 meter kali 4 meter, tanpa dapur untuk masak dan tidak dilengkapi toilet. Kebutuhan buang hajat dilakukan di hutan-hutan sekitar lokasi hunian sementara (huntara). Jika keadaan tak mendesak, buang air besar bisa dilakukan di air selokan yang jaraknya sekitar 800 meter dari lokasi hunian. Itupun medannya curam, berkelok dan licin. Di lokasi juga tidak didukung oleh aliran listrik dan air bersih. Belakangan berdiri beberapa toilet umum yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak.  

Bangunan gubug darurat ini dibangun warga secara swadaya dan bantuan dari para relawan diantaranya dari Perkumpulan Urang Banten (PUB), sebanyak 26 unit hunian sementara (huntara) dan santunan. 

“Hampir dua bulan hidup di tenda pengungsian pak, udah gak betah. Kami ingin hidup normal di kampung sendiri biar bisa berkebun dan berladang, tapi rumah-rumah kami sudah tidak ada,” ujar Bared (50), kepada rombongan Perkumpulan Urang Banten (PUB) yang datang kelokasi dipimpin langsung Ketua Umum PUB Pusat, Letjen Purn Taufiequrachman Ruki, Minggu (16/2).

Diceritakan Bared, awalnya pada sepekan pertama setelah kejadian, dia dan beberapa keluarga bertahan di tenda hutan dekat lokasi bencana. Sebab ada beberapa warga korban bencana yang belum ditemukan. Selain itu, beberapa korban meninggal dunia belum dipulasara secara Islami, yaitu ditahlilkan selama tujuh hari. 

“Baru semua korban ditemukan, baru kami sekeluarga ngungsi ke Ciuyah, tempat pengungsian dari pemerintah. Selama 17 hari di sana, lalu pindah ke rumah orang tua di Cisimeut. Tapi cuma 10 hari, soalnya inget aja kesini. Kasihan kebun tak ada yang merawat.  Kalaupun bertahan di pengungsian, kami bingung mau ngapain disana,” ujar Bared didampingi istrinya Rukmanah. 

Hal ini dibenarkan oleh Anis Mujtahidin, Kepala Desa Banjasari, Kecamatan Lebakedong, Kabupaten Lebak.  Menurut dia, sedikitnya ada 140 kepala keluarga dari Desa Banjarsari yang mengungsi di Puslatpur Rindam III Siliwangi Ciuyah, Sajira. Sejak 10 hari lalu, mereka memilih kembali ke kampung halaman dan membuat gubug darurat di sepanjang jalan milik PT Cemindo Gemilang.

“Saat ini sudah sekitar 80 kk yang telah membuat gubug darurat. Kami tak bisa berbuat apa-apa lagi, warga ingin kembali, tapi lokasi yang aman tidak tahu dimana,” ujar Anis.

*Medan Jalan Berat*  

Sementara itu, akses menuju lokasi hunian darurat warga sungguh luar biasa beratnya. Jalan yang baru dibuka milik PT Cemindo Gemilang dan sama sekali belum dilakukan pengerasan membuat sangat licin dan berlumpur. Apalagi kemiringan jalan rata-rata 45 derajat membuat kendaraan jenis biasa tak bisa melintas. Hanya roda empat double gardan yang memungkinkan bisa masuk lokasi. 

Karena itu, distribusi logistik menjadi masalah baru bagi pemerintah dan relawan yang ingin membantu warga korban bencana. Belum lagi, kondisi tanah yang masih labil dan sesekali terjadi longsoran di sana-sini membuat kawasan huntara darurat tersebut masih sangat mengkhawatirkan.

Rombongan PUB pun harus berhenti di tiga titik, dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil offroad. Kehadiran Taufiequrachman Ruki beserta rombongannya disambut hangat oleh masyarakat Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong. 

“Ini sesungguhnya tidak layak disini. Distribusi logistiknya susah. Menyediakan air dan listrik juga butuh biaya besar, sementara ini bukan lokasi hunian ideal. Tapi karena warga ingin mendekat ke ladang dan kebun mereka, ya apa boleh buat. Kita bantu mereka sebisanya,” ujar Taufiequrachman Ruki yang juga Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Menurut mantan Ketua KPK tersebut, pemerintah dan semua pihak mesti segera menetapkan lokasi yang aman bagi hunian warga korban bencana. Hal ini akan memudahkan para relawan dan donator yang siap membangunkan hunian tetap bagi warga, khususnya yang telah kehilangan rumah beserta harta bendanya.

“Memang kita harus kerja cepat, dimana lokasi yang aman untuk ditinggali. Kalau sudah ada lokasi, bisa segera dibuatkan hunian tetapnya. Kalau begini kan sangat mengkhawatirkan. Walaupun bagi warga kampung, rumah seperti ini sudah cukup untuk sementara tinggal, tapi bagi kita, ini kan sangat tidak layak,” ujarnya.

Taufiequrachman Ruki meminta kepada Pemerintah Daerah agar memberi bantuan air bersih dan dan memasang genset. “Lokasi huntara yang berada di puncak gunung tidak tersedia sumber air bersih. Oleh sebab itu, warga hanya memanfaatkan mata air sawah yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari lokasi hunian,” ungkapnya.

“Saya harap PLN bisa memasang genset di sini secepatnya. Kebutuhan listrik ini tentu sangat mendesak bagi warga. Mereka kehilangan rumah dan isinya. Tak ada tempat untuk pulang, sementara tinggal di huntara, tapi apalah daya disini tidak ada air bersih dan listrik, padahal itu dasar kebutuhan,” ujarnya

Masih menurut Taufiequrachman Ruki, dalam waktu dekat PUB juga akan meninjau korban tsunami di daerah Labuan, Sumur dan sikitarnya. “Kamihadir ditengah masyarakat yang berduka. Inilah bentuk kepedulian kami,” kata Taufiequrachman Ruki, didampingi Firdaus Wakil Ketua Umum Bidang Media dan Publikasi PUB.

Sementara, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Firdaus yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Media dan Publikasi PUB, mengajak seluruh pengurus dan anggota SMSI baik di pusat dan di daerah untuk peduli terhadap kondisi lingkungan sosial di daerah masing-masing. “Para pengurus dan anggota SMSI, tidak hanya mengelola bisnisnya saja, kita juga harus peduli dan hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan,” kata Firdaus.

*Relawan untuk Relawan*

Menarik untuk diperhatikan, di sepanjang jalan menuju lokasi bencana, banyak warga setempat yang menjadi relawan untuk para relawan yang datang. Mereka menjadi penolong bagi kendaraan yang melintas dan kesilitan menanjak. Mereka juga sepanjang hari memperbaiki jalanan yang rusak akibat longsor untuk bisa dilintasi. Berdasarkan pantauan, setidaknya para relawan untuk relawan ini berada mulai di Pasar Bujal, Kecamatan Cipanas. Di lokasi ini terdapat jalan yang amblas namun tetap bisa dilintasi. Untuk melintasi jalan ini harus bergantian dan mesti ekstra hati-hati sebab berada disisi longsoran dan harus menanjak. Relawan berikutnya berada di Kampung Cinyiru, Desa Banjarsari. 

Di lokasi ini warga membelah batu-batu besar dan menyimpannya di tepi jalan karena badan jalan terus tergerus air yang belum surut sejak banjir datang. Tak jauh dari lokasi ini, tepat di Jembatan Cinyiru yang amblas puluhan warga juga stanby untuk mendorong atau menarik kendaraan relawan yang tak mampu menanjak. 

“Pasca banjir dan longsor, jalan ini sering sekali membuat mobil-mobil yang lewat terhenti di tengah jalan. Lantaran, jalannya bebatuan terjal dan tanjakan jadi susah untuk dilewati. Jangankan mobil, pengendara motor saja banyak yang jatuh. Oleh sebab itu, kami sebagai warga berinisiatif untuk membantu menarik mobil-mobil yang lewat tanpa mengharapkan imbalan,” kata salah satu warga Cinyiru.

Laporan: Badrudin dan Ace Sumirsa Ali




Polres Tulang Bawang Berikan Reward Kepada Lima Personel Berprestasi

Tulang Bawang: detikperu.com-

Polres Tulang Bawang menyelenggarakan Upacara Bulanan dan Pemberian Reward kepada personel yang berprestasi, hari Senin (17/02/2020), sekira pukul 08.00 WIB, bertempat di Lapangan Upacara Mapolres setempat.

Bertindak selaku Inspektur Upacara Wakapolres Tulang Bawang Kompol Eko Nugroho, SIK, Perwira Upacara Kapolsek Gedung Aji Iptu Suhardi dan Komandan Upacara KBO Satuan Intelkam Ipda Andy Ruswandy, SH.

Wakapolres pada kesempatan tersebut membacakan amanat Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH.

“Tujuan diadakannya upacara bulanan ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas  yang telah kita lakukan guna menentukan kebijakan-kebijakan selanjutnya. Selain itu, ini juga merupakan ajang silaturahmi antara personel Polsek dengan Polres, jangan sampai personel yang berdinas di Polsek tidak mengenali para pejabat Pores dan kebijakan pimpinan Polres maupun kebijakan pimpinan Polri,” ujar Kompol Eko dalam amanat yang dibacakannya.

Wakapolres menambahkan, sebanyak lima personel Polres dan Polsek pada hari ini mendapatkan reward (penghargaan) dari pimpinan karena dinilai telah berprestasi di dalam melaksanakan tugas.

Pertama, Aipda Budi Akbar, Jabatan Bamin Seksi Keuangan, Prestasi dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas.

Kedua, Brigpol Selamet Rihadi, Jabatan Brigadir Polsek Rawa Pitu, Prestasi aktif dalam kegiatan dan laporan bhabinkamtibmas terbanyak.

Ketiga, Brigpol Teguh Widodo, Jabatan Banit Satuan Intelkam, Prestasi dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas.

Keempat, Briptu Khusnul Dwi Wulandari, SH, Jabatan Brigadir Polsek Penawartama, Prestasi aktif dalam kegiatan dan laporan bhabinkamtibmas terbanyak.

Kelima, Pengatur Ni Wayan Asih, Jabatan Banum Seksi Pengawasan, Prestasi dedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugas.

“Saya ucapkan selamat kepada personel yang telah menerima reward, jangan mudah merasa berpuas diri akan apa yang telah dicapai. Untuk personel lainnya, jadikan ini sebagai pemacu diri untuk lebih giat lagi dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian sesuai dengan fungsinya masing-masing.”Tutup Kompol Eko.(*)




Terindikasi Malpraktek, Keluarga Ibu Dan Bayi Meninggal Saat Persalinan Akan Tuntut Rumah Sakit Mutiara Bunda

Tulang Bawang: detikperu.com-

Dengan kemajuan dan teknologi medis saat ini, semakin banyak orang yang hidup lebih lama dan lebih produktif.

Namun sayangnya terkadang masih ada dugaan Malpraktek yang menyebabkan pasien meninggal saat dalam penanganan tim medis.

Seperti yang terjadi di Rumah Sakit Mutiara Bunda yang beralamatkan Jalan Lintas Timur Kampung Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang, disinyalir telah melakukan dugaan malpraktek terhadap pasien bernama Warida (34) dan bayinya yang merupakan warga Kampung Kahuripan Dalam, kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang.

Pasien meninggal dunia, saat melakukan persalinan prematur di rumah sakit tersebut, termasuk calon bayi yang tengah dikandung ternyata ikut meninggal dunia saat masih berada dalam kandungan.

Diduga Korban Warida mengalami pendarahan hebat yang diperkirakan kurang lebih selama 3 jam, namun pasien dan calon bayi tidak mendapatkan penanganan secara maksimal.

Menurut keterangan Wardian yang merupakan adik kandung korban saat dihubungi via telpon mengatakan, pada awalnya korban hanya kontrol ke Puskesmas Lebuh Dalam kecamatan Menggala Timur untuk melakukan pemeriksaan kandungan, namun selang beberapa saat kemudian korban langsung dirujuk ke Rumah Sakit Mutiara Bunda.

“Rujukan tersebut guna untuk mendapatkan penangan medis yang lebih maksimal, namun saat didalam perjalanan korban mengalami pendarahan,” ungkap Wardian melalui sambungan telpon genggam, Minggu (16/02/2020).

Wardian menjelaskan, korban tiba di Rumah Sakit Mutiara Bunda sekitar kurang lebih jam 17.30 wib dan dimasukkan ke ruang kebidanan atau ruang anak tidak dimasukan di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) karena korban sudah mengalami pendarahan.

“Anehnya kakak saya kok tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal padahal kondisi kakak saya sudah pendarahan saat dalam perjalanan akan dirujuk ke rumah sakit dan dibiarkan berjam-jam mengalami pendarahan sampai ahirnya calon bayi dan ibunya meninggal dunia secara bersamaan,” ungkapnya dengan nada bicara lirih.

Wardian menambahkan, bahwa dirinya selaku adik kandung korban sudah menerima kuasa dari suami korban untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan meninggalnya korban dan bayinya saat persalinan.

“jika sampai di hari senin tidak ada klarifikasi yang baik dari pihak rumah sakit maka pihak keluarga korban akan menempuh jalur hukum,” tutupnya.

Sampai berita ini dipublikasikan Direktur Rumah Sakit Mutiara Bunda Dokter Herman Susilo belum bisa dikonfirmasi. (Tim)




Tekab 308 Polres Tulang Bawang Tangkap Buronan Pelaku Curas di Jalintim Astra Ksetra

Tulang Bawang: detikperu.com-

Team Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polres Tulang Bawang berhasil menangkap buronan kasus pencurian dengan kekerasan (curas).

Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH mengatakan, pelaku ini ditangkap hasil dari pengembangan penangkapan terhadap rekannya Andre (21), berprofesi wiraswasta, warga Kampung Gunung Batin Baru, yang sekarang sedang menjalini hukuman di Rutan (rumah tahanan) kelas II B, Menggala.

“Berbekal informasi tersebut, petugas kami langsung melakukan penyelidikan. Berkat keuletan dan kegigihan petugas di lapangan, hari Sabtu (15/02/2020), sekira pukul 01.00 WIB, pelaku berhasil ditangkap saat sedang berada di rumahnya,” ujar AKBP Syaiful, Minggu (16/02/2020).

Adapun identitas pelaku tersebut berinisial DR (20), berprofesi wiraswasta, warga Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

Kapolres menjelaskan, aksi curas yang dilakukan oleh para pelaku ini terjadi hari Rabu (10/10/2018), di Jalintim (jalan lintas timur), Kampung Astra Ksetra, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang.

Saat itu korban Nafsi Chofiya Nisa (25), berprofesi IRT (ibu rumah tangga), warga SPUA, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji,  bersama dengan suami dan anaknya mengendarai sepeda motor dari arah Lampung Tengah hendak pulang ke rumah mereka yang ada di Mesuji.

“Tiba-tiba datang dari arah belakang para pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor dan salah satu pelaku langsung menggunting tas milik korban, lalu korban berteriak meminta tolong sehingga suaminya menghentikan laju sepeda motor. Salah satu pelaku malah menodongkan senpi (senjata api) ke arah korban, sehingga para pelaku dengan leluasa melarikan diri,” ungkap AKBP Syaiful.

Akibatnya korban mengalami kerugian uang tunai sebanyak Rp. 6 Juta, HP (handphone) Samsung lipat dan HP Oppo A3S yang semuanya ditaksir senilai Rp. 10 Juta.

Pelaku saat ini sudah ditahan di Mapolres Tulang Bawang dan dijerat dengan Pasal 365 ayat 2 ke 2 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan. Diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.(*)




Gerakan Retorika Sampah, Kumpulkan Puluhan Komunitas dan Organisasi Peduli Lingkungan 

Bandar Lampung: detikperu.com-

Puluhan komunitas dan organisasi serta perorangan yang konsern terhadap lingkungan hidup tergabung dalam Gerakkan Retorika Sampah menggelar diskusi di cafe Kopi Pai, Pahoman, Bandar Lampung, Sabtu, 15 Februari 2020.

Inisiator Gerakan Retorika Sampah, Perdiansyah menjelaskan, Gerakan Retorika Sampah adalah sebagai bentuk intepretasi gerakan kepedulian permasalahan sampah di pesisir Lampung yang carut marut dan menumpuk tak terurus juga tersingkirkan.

“Slogan berbaur dan berdaur sekaligus wujud upaya gerakan ini untuk bisa bersinergi dengan rekan-rekan komunitas dan organisasi yang peduli lingkungan khususnya di Kota Bandar Lampung,” ujarnya saat ditemui di lokasi.

Perdiansyah menuturkan, gerakan ini terbuka untuk siapa saja dan latar belakang apapun yang konsen terhadap permasalahan sampah, sanitasi, pesisir dan lingkungan di Provinsi Lampung khususnya di pesisir Kota Tapis Berseri.

“Dalam gerakan retorika sampah diharapkan dapat berkolaborasi dan menuangkan ide serta opininya. Maka itu, kami kumpulkan 35 komunitas dan organisasi yang peduli terhadap lingkungan,” paparnya.

Ia pun berharap puluhan komunitas yang tergabung bisa menjalankan semacam kampanye kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan atau kesungai, memilah sampah di rumah dan malu untuk mengotori lingkungan.

“Meski selama ini kampanye sudah banyak dilakukan sejumlah komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Tapi hari ini, di sini kami berharap dari semua komunitas itu bergabung menjadi satu dan membuat kampanye secara masif bersama serta bisa sampai kepemerintah selaku pembuat kebijakan,” terangnya.

Sementara itu, Koordinator publikasi dan informasi, Imam Setiawan mengharapkan, dengan adanya Gerakan Retorika Sampah dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk bisa sadar bahwa pentingnya menjaga kebersihan.

“Karena selama ini hanya masing-masing komunitas bergerak sendiri-sendiri tanpa ada dukungan yang kuat. Dengan adanya wadah ini. Bisa membuat gerakan ini lebih besar dan tersusun,” ujarnya.

Dia menambahkan, kegiatan-kegiatan yang masif harus terus digalakkan, agar menyadarkan masyarakat tentang sadar sampah. Jadi, dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak, elemen dan lainnya. Gerakan retorika sampah ini bisa membuat suatu gembrakan bersih sampah.

“Media juga menjadi peran utama untuk bisa mensosialisasi kebersihan sampah. Karena dengan adanya publikasi, bisa menyadari bahwa kita sebagai masyarakat harus menjaga kebersihan sampah,” tandasnya.(*)