Dialog SMSI Pusat Bersama Mohammad Nuh dan Hatta Rajasa. Eksploitasi Wajah Baru Tak Terelakan

Jakarta: detikperu.com –

Migrasi besar-besaran dari physical space (bentuk fisik) ke cyber space tak bisa dibendung. Bahkan civil society khususnya media, dituntut pintar dan cermat dalam mengekspoiltasi wilayah baru tersebut. Tak pelak, intensitas informasi yang disajikan, tentu tak melulu bersifat peristiwa sebagai cermin wajah baru, kelengkapan data menjadi refrensi yang mendekatkan pada ilmu pengetahuan.

Sepenggal uraian ini disampaikan Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh, dalam dialog dengan Wakil Ketua Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) M. Hatta Rajasa, dan jajaran pengurus SMSI Pusat yang berlangsung di Gedung 6, Jalan Darmawangsa Raya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/2) malam.  

”Lantas, siapa pun yang tidak mengeksplore ini (data, red) tentu akan tertinggal. Lalu apa golnya, tentu saja knowledge (Ilmu Pengetahuan). Mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucap mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini. 

Pola data informasi dan sistem, sambung pria jebolan S1 Teknik Elektro ITS pada 1983 itu, tentu akan terus terbarukan. Sehingga nantinya akan ada basis data yang secara jelas dapat diolah menjadi informasi. ”Maka pendekatannya knowledge. Ini ada perkembangan society, lalu dijajarkan pada imaginer, di bawahnya ada  basis, hasilnya fisik. Nah ini menjadi kombinasi yang memanfaatkan big data dan bermanfaat,” papar mantan Menteri Pendidikan Nasional itu.

Jika awalnya, media hanya mengangkat beritas peristiwa, sekarang, akan lebih mendalam. ”Di depan itu misalnya ada peristiwa tabrakan. Dulu ya ditulisnya peristiwa. Tapi saat ini, semua dikombinasi. Mengapa sampai ada peristiwa tabrakan itu, bagaimana kondisi jalannya, dan masih banyak lagi lainnya yang secara jelas menuangkan data. Nah inilah pendekatan knowledge itu. Maka seperti saya sebutkan di awal, pentingnya mengekplorasi sebuah data,” terang pria kelahiran Surabaya 17 Juni 1959 itu.

Ekspoitasi data dan pentingnya kreativitas, tentu akan melahirkan jurnalis-jurnalis yang kritis. Apa yang dipaparkan dalam pemberitaan, dipahami secara konstruktif. ”Jangan asal kritik. Saya dulu sering sekali dikritik tapi saya pahami ini bagian dari alam yang ada. Tapi sekarang kok rasanya menghilang ya, orang-orang yang mengkritisi saya itu, kemana mereka,” sindir Nuh seraya disambut tawa jajaran pengurus SMSI yang duduk dalam satu meja itu.  

Secara jelas Nuh pun menyambut baik, program prioritas SMSI yang saat ini sedang proses tahap ahir menjadi konstituen Dewan Pers. ”Dewan pers sangat menyambut baik apa yang menjadi harapan besar SMSI. Tahapan pun terus berjalan. Kalau pun ada yang tertinggal dalam proses faktual, pemenuhan syaratnya harus bolak-balik dan menunggu, ya maknai saja ini bagian dari proses itu,” ucap Nuh disambut aplaus.

Senada disampaikan Nuh, Hatta Rajasa juga memberikan pemaparan tentang media siber dan tantangan SDGs (Sustainable Development Goals) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang memiliki agenda utama mengurangi kemiskinan dunia. ”Bapak SBY merupakan sosok pencetus ini (SDGs, Red),” ujar Hatta mengawali perbincangannya. 

SDGs sebuah program yang telah dikukuhkan bulan Mei 2013. SBY saat itu bersama dengan Perdana Menteri Inggris Raya David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johson-Sirleaf dan  Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jan Eliasson yang pada saat itu bertindak sebagai moderator. 

”Tiga pemimpin bersama High Level Panel of Eminent Persons membahasnya. Dari Sustainable Development Agenda, tujuannya mengurangi secara signifikan kemiskinan sehingga bisa meningkatkan taraf hidup bangsa-bangsa di dunia dengan cara melaksanakan pembangunan yang disebut dengan sustainable development. Jadi yang namanya miskin ya, ya tuntas seperti misinya,” terang pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 itu. 

Di dalam telekonferensi, sambung Hatta, para pemimpin bersama saling menyampaikan masukan dan pandangan masing-masing yang kemudian mereka diskusikan bersama. Dalam perjalanan diskusi pandangan Indonesia dengan Inggris dan Liberia memiliki banyak kesamaan. 

”Poinnya diperlukan sumber daya yang tepat. Dorongan dan perhatian khusus. Tak terkecuali pada media yang bergerak pada sektor digitalisasi, siber. Kalau kita boleh usul perlunya dana insentif untuk mendorong percepatan ini. Dan menurut data Bank Dunia, Indonesia masih diurutan 100 ke bawah dalam pemanfaatan tekhnologi yang berbasi big data. Cukup jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga,” papar Hatta.    

Namun dari deretan panjang yang dipaparkannya, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia yang menjabat dari 22 Oktober 2009 hingga 13 Mei 2014 itu, ada harapan khususnya bagi kalangan milenial. Tapi jangan dibiarkan habitat manusia yang hidup di era digitalisasi modern, larut dalam sajian informasi yang tidak bermanfaat.

Perlu kepedulian menyeluruh, sikap tegas dan upaya simultan agar kondisi yang terbangun selaras dengan apa yang diharapkan bangsa. ”Big data penting. Sajiannya pun penting. Dan di sini ada peran media untuk menyampaikannya. Jangan dibiarkan, tapi arahkan. Pemerintah juga harus sungguh-sungguh menciptakan keselarasan ini. Informasi yang baik, adalah informasi yang bermanfaat bagi anak-anak bangsa,” terangnya.

Di penghujung dialog yang dibarengi tanya jawab, Hatta juga mencermati dunia startup. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak startup baru bermunculan. Sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500 startup lokal. Ini menurut Daily Social. Artinya potensi pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun juga menjadi katalis mendirikan sebuah startup. ”Anda tentu tahu, masyarakat dari kalangan bawah, menengah sampai atas memegang ponsel dengan berbagai merk. Dan mayoritas ini dimilki. Begitu besar pengaruh yang ada didalam ponsel itu. Dan di sinilah potensi  startup tumbuh,” terangnya. 

Tapi, sambung Hatta, banyak definisi yang agak berbeda dalam menjelaskan arti startup. Terutama dari cara mengategorikan mana yang masih dianggap sebuah startup dan mana yang bukan. Banyak juga yang menghubungan startup dengan sisi teknologi. ”Tumbuh startup di sana-sini. Tapi frame-nya sama. Buka cafe. Bikin warung kopi, buka usaha untuk tempat nongkrong di mana-mana. Artinya ada yang salah dalam memahami,” beber mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi itu.     

Hatta secara tegas mendukung, keberadaan media siber khsusunya media yang tergabung dalam SMSI untuk mengedepankan konsep yang memanfaatkan teknologi dalam jaringan informasi dan bisnis. Demikian sebuah rintisan usaha. ”Ini perlu dukungan pemerintah dan semua komponen. Pergeseran terus terjadi. Sebagai pilar demokrasi, media harus cermat dalam pengelolaan data. Maka saya pun mendukung, agar dialog, diskusi-diskusi ini berkelanjutan,” pungkas Hatta.

Menanggapi apa yang disampaikan kedua tokoh tersebut, Ketua Umum SMSI Firdaus mengaku lega dengan pemaparan dan harapan yang disampaikan. ”Ini seperti gayung bersambut. Kesempatan yang diberikan selaras dengan semangat yang diharapkan. SMSI sejak awal memiliki program prioritas, yakni menjadi konstituen Dewan Pers. Terima kasih atas pemaparan dan harapan yang disampaikan Bapak Mohammad Nuh, Bapak Hatta Rajasa dan bapak Abdul Aziz. Ini suplemen, vitamin yang menumbuhkan semangat kami,” pungkas pendiri SMSI itu.(Rls)




Buronan Kasus Curat Berhasil Di Tangkap Tekab 308 Polres Tubaba

Tulang Bawang Barat: detikperu.com-

Team Tekab 308 Polres Tulang Bawang Barat kembali berhasil menangkap buronan kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan saat Oprasi Cempaka di wilayah hukumnya.

Kapolres Tulang Bawang Barat AKBP.Hadi Saepul Rahman,S.Ik mengatakan tindak pidana tersebut terjadi pada hari Kamis 10 Oktober 2019 lalu, di jalan Raya Tiyuh Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Adapun identitas korban yaitu Siti Mudrikah Binti Widodo (33) berprofesi IRT, warga Tiyuh Karta Raharja Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian 1 unit sepeda motor merk Revo berwarna silver ,” ujar Kapolres Tubaba. Rabu (19/02/2020).

Kejadian bermula Pada hari kamis tgl 10 Oktober 2019 sekira jam 06.00 wib ketika korban mengendarai sepeda motor merk honda revo tiba-tiba langsung dipepet dan dihadang oleh pelaku kemudian korban ditodong oleh senjata api lalu korban berteriak meminta tolong dan pelaku menembakkan senjata api kearah atas sedangkan teman pelaku yang digonjeng memukul korban sehingga terjatuh setelah korban terjatuh teman pelaku yang juga mengancam pelaku dengan menggunakan senjata tajam membawa spm korban.

Lebih Lanjut Kapolres Tubaba mengatakan bahwa Penangkapan tersangka ini merupakan pengembangan dari rekannya yang terlebih dahulu di tangkap.

” Setelah teman pelaku yang bernama Haidar Saputra alias Paksi ditangkap Team Tekab 308 Tuba Barat pelaku bersembunyi berpindah pindah tempat sehingga Team Tekab 308 Tuba Barat melakukan penyelidikan keberadaan pelaku, pada hari Selasa Tanggal 18 Februari 2020 Team Tekab 308 Polres Tulang Bawang Barat berhasil mengamankan tersangka bernama Edi Octavia Bin Tunggal (33) berprofesi Petani,  warga Jln Raya Abung Timur Desa Bandar Abung Rt.01 Rw.02 Kec. Abung Surakarta Kab. Lampung Utara.,”ungkap Kapolres Tubaba.

Dalam perkara ini petugas kami berhasil mengamankan barang bukti (BB) 1 unit sepeda motor merk Revo berwarna Silver. Saat ini pelaku masih dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolres Tulang Bawang Barat dan akan dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan.(fir)




Demi Dana BOP, Diduga Oknum Kepala Sekolah PAUD TK Melati 2 Tiyuh Marga Jaya Manipulasi Data Dan Gelembungkan Jumlah Murid

Tulang Bawang Barat: detikperu.com-

Oknum Kepala Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) TK Melati 2 inisial (HY) Tiyuh Marga Jaya Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat hari Rabu 19/02/2020. 

HY, di duga manipulasi data sekolah tersebut dengan memakai alamat Tiyuh Tunas Jaya Kecamatan Gunung Agung padahal alamat sekolah yang dipimpinya beralamat di Tiyuh Marga Jaya  Kecamatan Gunung Agung. Selain itu, Ia juga memakai Nomor NIK orang lain dan parahnya lagi di duga ada penggelembungan jumlah murid.

Berdasarkan hasil investigasi Tim di lapangan bahwa jumlah murid Tahun 2019 sebanyak 37 Orang Murid tapi jumlah murid yang dilaporan pertanggung jawaban yaitu 58 Orang Murid.

Masih ada yang lebih aneh lagi kejadian hal tersebut sudah berlangsung lama dari tahun berganti tahun sampai saat ini pihak Dinas terkait hanya diam -diam saja terkesan tutup mata.

Salah satu bukti saat Tim konfirmasi dengan pihak Dinas Kabid DikMas, Rozali. Di dampingi juga oleh Kasinya, Siswati mereka selama ini belum pernah turun cek lokasi keberadaan sekolah tersebut.

“Kami ucapkan terima kasih atas informasi dari rekan-rekan media nanti kami akan segera cek lokasi, karena Siswati selaku Kasinya,Saya  tanya apakah kamu sudah pernah turun cek lokasi sekolah tersebut, ternyata jawab siswati belum pernah,” ucap Rozali.

Diduga akibat lemahnya pengawasan dari pihak instansi terkait sehingga banyak hal yang tidak sesuai/ penyimpangan terjadi dilakukan oleh Oknum Kepala Sekolah tersebut atau mungkin pihak dinas terkait sudah tahu tapi dibiarkan saja.

Padahal Bupati Umar Ahmad sudah melakukan pembentukan Tim manajemen pengelola PAUD dan TK yang tujuannya agar PAUD dan TK yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat bisa dikelola secara maksimal. Tetapi justru sebaliknya Tim tersebut yang sudah dibentuk Umar Ahmad terkesan tidak melakukan tugasnya dengan maksimal.

Di tempat terpisah kepala Tiyuh Tunas Jaya pak Yani, memastikan bahwa TK Melati 2 tidak ada di Tiyuhnya begitu juga pak Camat setempat Marjuki. Membenarkan keterangan pak Yani,Di Tiyuh Tunas Jaya Tidak ada sekolah TK Melati 2,”saat ditemui di ruang kerjanya masing-masing.

“Saya selaku Kepala Tiyuh Tunas Jaya memastikan tidak ada sekolah TK Melati 2 di Tiyuh saya,” ucapnya.

“Saya selaku Camat di Gunung Agung,  Membenarkan apa yang disampaikan oleh pak Yani bahwa tidak ada sekolahan yang namanya TK Melati 2 di Tiyuh Tunas jaya, saya jadi heran karena apa kok sekolahan tersebut datanya bisa kacau bahkan masih ada juga yang lainnya bukan hanya satu aja, Tapi  masih ada beberapa sekolah yang lainnya pakai data Tiyuh orang lain,” ungkapnya.(fir/Tim)




Monitoring 25 Program BMW, Winarti,S.E,M.H. Lakukan Kunker Ke Setiap Kecamatan

Tulang Bawang: detikperu.com-

Dalam rangka HUT Ke 23 Kabupaten Tulang Bawang sekaligus Monitoring 25 Program BMW, Bupati Winarti kembali lakukan kunjungan kerja ke setiap Kecamatan. Pada kali ini Bupati cantik ini kunjungi Kecamatan Penawar Aji di Kampung Panca Tunggal Jaya, Rabu (19/2020).

Hadir dalam kunjungan tersebut, Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, S.E., M.H, pejabat pemkab Tulang Bawang, Camat Penawar Aji, Uspika, Kepala Kampung, BPK, Kader PKK, Kader Kesehatan, Kelompok Ekonomi BMW, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh wanita, tokoh pemuda kecamatan stempat.

Dalam kunker itupun Bupati senam BMW dan senam kreasi bersama masyarakat setempat. Di lokasi kunjungan digelar stand OPD Pemkab Tuba dan UKM kecamatan setempat. Serta pelayanan Administrasi Kependudukan oleh Disdukcapil berupa perekaman dan input data kependudukan ktp yg selesai langsung dibagikan ke warga.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan bantuan keagamaan, santunan anak yatim dan bantuan sarana olah raga untuk karang taruna. Dan tak lupa Bupati juga melakukan rapat evaluasi 25 Program BMW dan menyerap aspirasi masyarakat setempat.

Dalam sambuatannya Bupati Winarti mengatakan, Kegiatan ini dalam rangka menyambut HUT Ke-23 Kabupaten Tulang Bawang. Dirinya berkunjung bersama Tim Pemkab  juga untuk mengevaluasi 25 program unggulan BMW, agar berjalan baik dan dinikmati masyarakat.

“Kecamatan  Penawar Aji adalah salah satu kecamatan yang paling cepat pertumbuhan ekonominya.Terima kasih kepada suluruh kepala kampung yang telah  bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang,” ucap Bupati

Dikatakannya, untuk perayaan HUT Tuba yang Ke 23 pada tahun ini pemkab Tuba akan mengadakan pesta rakyat demi menghibur khususnya masyarakat Kabupaten Tulangbawang.

“akan ada pesta rakyat yang diselenggarakan di banjar agung, di lapangan banjar dewa. Mari berbahagia bersama dengan artis Nela Karisma,” tutup Bupati. (Helmi)




Diduga Takut Terungkap, Kepala Dinas Pertanian Tulang Bawang Hindari Awak Media

Tulang Bawang: detikperu.com-

Terkait viralnya pemberitaan di beberapa media online tentang dugaan potongan dana program Serasi sebesar 20 persen oleh oknum Distan Tulangbawang, Kepala Dinas, Sumarno diduga sengaja menghindar dari awak media.

Betapa tidak pada beberapa waktu lalu, setelah di hubungi melalui pesan whatsapp Sumarno mengatakan “info ini dr mn tlg konfirmasi ke kantor. Jangan ada fitnah. Mari clerkan,” tulis Sumarno seusai membaca berita yang di share oleh awak media melalui pesan whatsapp.

Namun ironisnya, hingga saat ini setelah beberapa kali dijunjungi Sumarno selalu tidak ada di tempat. Diduga hal tersebut sengaja dilakukan untuk menghindari awak media.

Sementara saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2020) Sekretaris Dinas Pertanian Tulang Bawang, Maya tidak mau berkomentar banyak lantaran dirinya baru menjabat selaku sekretaris di Dinas tersebut.

“saya baru menjabat disini pak, jadi enggak tau apa-apa terkait hal itu, kalau Pak Kadis jadwalnya memang padat hari ini saja ada Musrenbang di dua Kecamatan belum lagi ada rapat di ruang Sekda dan kunker Bupati,” katanya.

Menanggapi hal tersebut Kabid Investigasi Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara (BAPAN) Provinsi Lampung, Herry Wansyah menyayangkan atas perilaku Oknum Kepala Dinas yang terkesan mempermainkan awak media.

“kenapa mesti mengundang awak media untuk konfirmasi ke kantor kalau mau terus menghindar dan susah ditemui. Dari hal kecil itu saja sudah dapat disimpulkan jangan-jangan memang ada keterlibatan Kepala Dinasnya dalam hal dugaan pemotongan itu,” tegas Herry.

Herry berharap, kepada instansi terkait maupun Aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas akan permasalahan ini.

“kami berharap kepada seluruh pihak yang berkompeten agar mengambil langkah dan mengusut tuntas tentang permasalahan ini, dalam waktu dekat laporan resmi akan kami layangkan ke pihak kejaksaan Tulang Bawang guna untuk mengungkap kasus ini,” tukasnya. (Tim)




Sempat Ancam Korban Dengan Sajam, Pelaku Curas di Areal Kebun Karet Ditangkap Polsek Banjar Agung

Tulang Bawang: detikperu.com-

Polsek Banjar Agung berhasil mengungkap pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi di wilayah hukumnya.

Kapolsek Banjar Agung Kompol Rahmin, SH mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH mengatakan, tindak pidana curas tersebut terjadi hari Senin (17/02/2020), sekira pukul 13.30 WIB, di areal perkebunan karet, Kampung Tunggal Warga.

“Adapun identitas korban yaitu Mujiono (60), berprofesi tani, warga Kampung Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian getah karet sebanyak 15 Kg,” ujar Kompol Rahmin, Selasa (18/02/2020).

Kejadian bermula saat korban datang dan mengecek kebun karet miliknya, ternyata getah karet yang berada di dalam mangkok pada pohon karet sudah banyak yang hilang. Korban lalu mencoba mencari siapa pelaku pencurian tersebut.

Setelah ditelusuri, akhirnya korban bertemu dengan seorang laki-laki yang tidak dikenalinya. Laki-laki tersebut sedang memasukkan getah karet ke dalam karung yang posisinya berada di kebun karet milik orang lain dan pas berada disamping kebun karet milik korban.

“Korban sempat bertanya kepada pelaku, awalnya pelaku sempat berkelit dan tidak mengakui perbuatannya. Tiba-tiba pelaku langsung mengancam korban dengan menggunakan sajam (senjata tajam) jenis celurit lalu kabur, sedangkan sepeda motor milik pelaku dan getah karet milik korban ditinggalkan oleh pelaku,” terang Kompol Rahmin.

Korban kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Mapolsek Banjar Agung, berbekal laporan tersebut, petugas kami langsung melakukan penyelidikan. Berkat keuletan dan kegigihan petugas di lapangan, hari Selasa (18/02/2020), sekira pukul 09.30 WIB, pelaku berhasil ditangkap saat sedang berada di rumahnya.

Pelaku tersebut berinisial AY (40), berprofesi tani, warga Kampung Purwajaya, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang.

Kapolsek menambahkan, pada kasus ini petugasnya berhasil menyita BB (barang bukti) berupa sepeda motor Suzuki Smash warna putih kombinasi biru, karung berisi getah karet sebanyak 15 Kg dan sajam jenis celurit.

Pelaku saat ini masih dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Banjar Agung dan akan dijerat dengan Pasal 365 ayat 1 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan. Diancam dengan pidana penjara paling lama 9 tahun.(*)




Satreskrim Polres Tulang Bawang Tangkap Buronan Kasus Curat Barang Milik Perusahaan

Tulang Bawang: detikperu.com-

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tulang Bawang berhasil menangkap buronan kasus pencurian dengan pemberatan (curat) barang milik perusahaan.

Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH mengatakan, pelaku ini ditangkap berdasarkan pengembangan dari dua rekannya yang sudah lebih dahulu ditangkap

“Pertama ditangkap Ahmad Andi Pratama, S.Pd (30), berprofesi wiraswasta, warga Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Serengsem, Kecamatan Panjang, Kodya Bandar Lampung, hari Kamis (11/07/2019) dan kedua ditangkap Supardi (39), berprofesi wiraswasta, warga Kelurahan Menggala Selatan, Kecamatan Menggala, hari Rabu (05/02/2020),” ujar AKBP Syaiful, Selasa (18/02/2020).

Berbekal informasi dari kedua rekannya tersebut, petugas kami langsung melakukan penyelidikan. Berkat keuletan dan kegigihan petugas di lapangan, hari Senin (17/02/2020), sekira pukul 20.30 WIB, pelaku berhasil ditangkap saat sedang berada di areal PT.HIM (huma indah mekar), Divisi V, Blok E 18/R 92504, Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Adapun identitas pelaku tersebut yaitu berinisial HO als CH (39), berprofesi wiraswasta, warga Kampung Sungai Nibung, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.

Kapolres menjelaskan, aksi curat yang dilakukan oleh para pelaku ini berlangsung sebanyak dua kali di lokasi pembibitan areal PT. HIM, Divisi V, Blok E10.

“Pertama hari Jum’at (19/05/2017), para pelaku mencuri bibit karet sebanyak 700 batang, kedua hari Minggu (21/05/2017), para pelaku kembali mencuri bibit karet sebanyak 527 batang, sehingga pihak PT.HIM mengalami kerugian bibit karet sebanyak 1227 batang,” ungkap AKBP Syaiful

Saat ini pelaku sudah ditahan di Mapolres Tulang Bawang dan dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan. Diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.(*)




Dua Pentolan SMSI Tinjau Huntara di Atas Awan

Lebak,Banten: detikperu.com-

Awal tahun 2020 menjadi duka tersendiri bagi masyarakat di 6 kecamatan Kabupaten Lebak yang diterjang banjir bandang diantaranya Kecamatan Sajira, Kecamatan Cipanas, Kecamatan Lebak Gedong, Kecamatan Maja, Kecamatan Curugbitung, dan Kecamatan Cimarga. Banjir bandang akibat luapan sungai Ciberang dan Cidurian itu mulai naik dan menyapu bantaran sungai mulai pukul 05.00 WIB, Rabu (1/1).

Masyarakat terdampak banjir bandang tersebut tinggal di kamp pengungsian di daerah Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Rindam III Siliwangi, Kecamatan Sajira.

Duka masyarakat tidak hanya sebatas banjir, masyarakat yang kini tinggal di hunian sementara darurat tanpa aliran listrik dan toilet. Mereka meninggalkan lokasi pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah dan para relawan di daerah Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Rindam III Siliwangi di Ciuyah, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Walaupun tempat pengunggsian terbilang nyaman, mereka tak betah tinggal di pengungsian dan ingin mendekat kepada kampung halaman meski telah luluh lantah oleh bencana alam.

Para korban bencana tersebut memilih tinggal di gubug darurat sejak sepekan terakhir. Mereka memilih lokasi jalan milik PT Cemindo Gemilang yang belum difungsikan di Kampung Cigobang Anyar, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Lokasi ini jauh diatas kampung mereka yang luluh lantah. Kira-kira berada di 1.200 meter diatas permukaan laut (mdpl). Persisinya di bawah kaki Gunung Halimun Salak. 

Mereka menempati bangunan sederhana terbuat dari kayu hutan liar dengan atap dan dinding seadanya dari terpal. Luas bangunan gubug rata-rata 3 meter kali 4 meter, tanpa dapur untuk masak dan tidak dilengkapi toilet. Kebutuhan buang hajat dilakukan di hutan-hutan sekitar lokasi hunian sementara (huntara). Jika keadaan tak mendesak, buang air besar bisa dilakukan di air selokan yang jaraknya sekitar 800 meter dari lokasi hunian. Itupun medannya curam, berkelok dan licin. Di lokasi juga tidak didukung oleh aliran listrik dan air bersih. Belakangan berdiri beberapa toilet umum yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak.  

Bangunan gubug darurat ini dibangun warga secara swadaya dan bantuan dari para relawan diantaranya dari Perkumpulan Urang Banten (PUB), sebanyak 26 unit hunian sementara (huntara) dan santunan. 

“Hampir dua bulan hidup di tenda pengungsian pak, udah gak betah. Kami ingin hidup normal di kampung sendiri biar bisa berkebun dan berladang, tapi rumah-rumah kami sudah tidak ada,” ujar Bared (50), kepada rombongan Perkumpulan Urang Banten (PUB) yang datang kelokasi dipimpin langsung Ketua Umum PUB Pusat, Letjen Purn Taufiequrachman Ruki, Minggu (16/2).

Diceritakan Bared, awalnya pada sepekan pertama setelah kejadian, dia dan beberapa keluarga bertahan di tenda hutan dekat lokasi bencana. Sebab ada beberapa warga korban bencana yang belum ditemukan. Selain itu, beberapa korban meninggal dunia belum dipulasara secara Islami, yaitu ditahlilkan selama tujuh hari. 

“Baru semua korban ditemukan, baru kami sekeluarga ngungsi ke Ciuyah, tempat pengungsian dari pemerintah. Selama 17 hari di sana, lalu pindah ke rumah orang tua di Cisimeut. Tapi cuma 10 hari, soalnya inget aja kesini. Kasihan kebun tak ada yang merawat.  Kalaupun bertahan di pengungsian, kami bingung mau ngapain disana,” ujar Bared didampingi istrinya Rukmanah. 

Hal ini dibenarkan oleh Anis Mujtahidin, Kepala Desa Banjasari, Kecamatan Lebakedong, Kabupaten Lebak.  Menurut dia, sedikitnya ada 140 kepala keluarga dari Desa Banjarsari yang mengungsi di Puslatpur Rindam III Siliwangi Ciuyah, Sajira. Sejak 10 hari lalu, mereka memilih kembali ke kampung halaman dan membuat gubug darurat di sepanjang jalan milik PT Cemindo Gemilang.

“Saat ini sudah sekitar 80 kk yang telah membuat gubug darurat. Kami tak bisa berbuat apa-apa lagi, warga ingin kembali, tapi lokasi yang aman tidak tahu dimana,” ujar Anis.

*Medan Jalan Berat*  

Sementara itu, akses menuju lokasi hunian darurat warga sungguh luar biasa beratnya. Jalan yang baru dibuka milik PT Cemindo Gemilang dan sama sekali belum dilakukan pengerasan membuat sangat licin dan berlumpur. Apalagi kemiringan jalan rata-rata 45 derajat membuat kendaraan jenis biasa tak bisa melintas. Hanya roda empat double gardan yang memungkinkan bisa masuk lokasi. 

Karena itu, distribusi logistik menjadi masalah baru bagi pemerintah dan relawan yang ingin membantu warga korban bencana. Belum lagi, kondisi tanah yang masih labil dan sesekali terjadi longsoran di sana-sini membuat kawasan huntara darurat tersebut masih sangat mengkhawatirkan.

Rombongan PUB pun harus berhenti di tiga titik, dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil offroad. Kehadiran Taufiequrachman Ruki beserta rombongannya disambut hangat oleh masyarakat Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong. 

“Ini sesungguhnya tidak layak disini. Distribusi logistiknya susah. Menyediakan air dan listrik juga butuh biaya besar, sementara ini bukan lokasi hunian ideal. Tapi karena warga ingin mendekat ke ladang dan kebun mereka, ya apa boleh buat. Kita bantu mereka sebisanya,” ujar Taufiequrachman Ruki yang juga Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Menurut mantan Ketua KPK tersebut, pemerintah dan semua pihak mesti segera menetapkan lokasi yang aman bagi hunian warga korban bencana. Hal ini akan memudahkan para relawan dan donator yang siap membangunkan hunian tetap bagi warga, khususnya yang telah kehilangan rumah beserta harta bendanya.

“Memang kita harus kerja cepat, dimana lokasi yang aman untuk ditinggali. Kalau sudah ada lokasi, bisa segera dibuatkan hunian tetapnya. Kalau begini kan sangat mengkhawatirkan. Walaupun bagi warga kampung, rumah seperti ini sudah cukup untuk sementara tinggal, tapi bagi kita, ini kan sangat tidak layak,” ujarnya.

Taufiequrachman Ruki meminta kepada Pemerintah Daerah agar memberi bantuan air bersih dan dan memasang genset. “Lokasi huntara yang berada di puncak gunung tidak tersedia sumber air bersih. Oleh sebab itu, warga hanya memanfaatkan mata air sawah yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari lokasi hunian,” ungkapnya.

“Saya harap PLN bisa memasang genset di sini secepatnya. Kebutuhan listrik ini tentu sangat mendesak bagi warga. Mereka kehilangan rumah dan isinya. Tak ada tempat untuk pulang, sementara tinggal di huntara, tapi apalah daya disini tidak ada air bersih dan listrik, padahal itu dasar kebutuhan,” ujarnya

Masih menurut Taufiequrachman Ruki, dalam waktu dekat PUB juga akan meninjau korban tsunami di daerah Labuan, Sumur dan sikitarnya. “Kamihadir ditengah masyarakat yang berduka. Inilah bentuk kepedulian kami,” kata Taufiequrachman Ruki, didampingi Firdaus Wakil Ketua Umum Bidang Media dan Publikasi PUB.

Sementara, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Firdaus yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Media dan Publikasi PUB, mengajak seluruh pengurus dan anggota SMSI baik di pusat dan di daerah untuk peduli terhadap kondisi lingkungan sosial di daerah masing-masing. “Para pengurus dan anggota SMSI, tidak hanya mengelola bisnisnya saja, kita juga harus peduli dan hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan,” kata Firdaus.

*Relawan untuk Relawan*

Menarik untuk diperhatikan, di sepanjang jalan menuju lokasi bencana, banyak warga setempat yang menjadi relawan untuk para relawan yang datang. Mereka menjadi penolong bagi kendaraan yang melintas dan kesilitan menanjak. Mereka juga sepanjang hari memperbaiki jalanan yang rusak akibat longsor untuk bisa dilintasi. Berdasarkan pantauan, setidaknya para relawan untuk relawan ini berada mulai di Pasar Bujal, Kecamatan Cipanas. Di lokasi ini terdapat jalan yang amblas namun tetap bisa dilintasi. Untuk melintasi jalan ini harus bergantian dan mesti ekstra hati-hati sebab berada disisi longsoran dan harus menanjak. Relawan berikutnya berada di Kampung Cinyiru, Desa Banjarsari. 

Di lokasi ini warga membelah batu-batu besar dan menyimpannya di tepi jalan karena badan jalan terus tergerus air yang belum surut sejak banjir datang. Tak jauh dari lokasi ini, tepat di Jembatan Cinyiru yang amblas puluhan warga juga stanby untuk mendorong atau menarik kendaraan relawan yang tak mampu menanjak. 

“Pasca banjir dan longsor, jalan ini sering sekali membuat mobil-mobil yang lewat terhenti di tengah jalan. Lantaran, jalannya bebatuan terjal dan tanjakan jadi susah untuk dilewati. Jangankan mobil, pengendara motor saja banyak yang jatuh. Oleh sebab itu, kami sebagai warga berinisiatif untuk membantu menarik mobil-mobil yang lewat tanpa mengharapkan imbalan,” kata salah satu warga Cinyiru.

Laporan: Badrudin dan Ace Sumirsa Ali




Polres Tulang Bawang Berikan Reward Kepada Lima Personel Berprestasi

Tulang Bawang: detikperu.com-

Polres Tulang Bawang menyelenggarakan Upacara Bulanan dan Pemberian Reward kepada personel yang berprestasi, hari Senin (17/02/2020), sekira pukul 08.00 WIB, bertempat di Lapangan Upacara Mapolres setempat.

Bertindak selaku Inspektur Upacara Wakapolres Tulang Bawang Kompol Eko Nugroho, SIK, Perwira Upacara Kapolsek Gedung Aji Iptu Suhardi dan Komandan Upacara KBO Satuan Intelkam Ipda Andy Ruswandy, SH.

Wakapolres pada kesempatan tersebut membacakan amanat Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH.

“Tujuan diadakannya upacara bulanan ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas  yang telah kita lakukan guna menentukan kebijakan-kebijakan selanjutnya. Selain itu, ini juga merupakan ajang silaturahmi antara personel Polsek dengan Polres, jangan sampai personel yang berdinas di Polsek tidak mengenali para pejabat Pores dan kebijakan pimpinan Polres maupun kebijakan pimpinan Polri,” ujar Kompol Eko dalam amanat yang dibacakannya.

Wakapolres menambahkan, sebanyak lima personel Polres dan Polsek pada hari ini mendapatkan reward (penghargaan) dari pimpinan karena dinilai telah berprestasi di dalam melaksanakan tugas.

Pertama, Aipda Budi Akbar, Jabatan Bamin Seksi Keuangan, Prestasi dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas.

Kedua, Brigpol Selamet Rihadi, Jabatan Brigadir Polsek Rawa Pitu, Prestasi aktif dalam kegiatan dan laporan bhabinkamtibmas terbanyak.

Ketiga, Brigpol Teguh Widodo, Jabatan Banit Satuan Intelkam, Prestasi dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas.

Keempat, Briptu Khusnul Dwi Wulandari, SH, Jabatan Brigadir Polsek Penawartama, Prestasi aktif dalam kegiatan dan laporan bhabinkamtibmas terbanyak.

Kelima, Pengatur Ni Wayan Asih, Jabatan Banum Seksi Pengawasan, Prestasi dedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugas.

“Saya ucapkan selamat kepada personel yang telah menerima reward, jangan mudah merasa berpuas diri akan apa yang telah dicapai. Untuk personel lainnya, jadikan ini sebagai pemacu diri untuk lebih giat lagi dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian sesuai dengan fungsinya masing-masing.”Tutup Kompol Eko.(*)




Terindikasi Malpraktek, Keluarga Ibu Dan Bayi Meninggal Saat Persalinan Akan Tuntut Rumah Sakit Mutiara Bunda

Tulang Bawang: detikperu.com-

Dengan kemajuan dan teknologi medis saat ini, semakin banyak orang yang hidup lebih lama dan lebih produktif.

Namun sayangnya terkadang masih ada dugaan Malpraktek yang menyebabkan pasien meninggal saat dalam penanganan tim medis.

Seperti yang terjadi di Rumah Sakit Mutiara Bunda yang beralamatkan Jalan Lintas Timur Kampung Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang, disinyalir telah melakukan dugaan malpraktek terhadap pasien bernama Warida (34) dan bayinya yang merupakan warga Kampung Kahuripan Dalam, kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang.

Pasien meninggal dunia, saat melakukan persalinan prematur di rumah sakit tersebut, termasuk calon bayi yang tengah dikandung ternyata ikut meninggal dunia saat masih berada dalam kandungan.

Diduga Korban Warida mengalami pendarahan hebat yang diperkirakan kurang lebih selama 3 jam, namun pasien dan calon bayi tidak mendapatkan penanganan secara maksimal.

Menurut keterangan Wardian yang merupakan adik kandung korban saat dihubungi via telpon mengatakan, pada awalnya korban hanya kontrol ke Puskesmas Lebuh Dalam kecamatan Menggala Timur untuk melakukan pemeriksaan kandungan, namun selang beberapa saat kemudian korban langsung dirujuk ke Rumah Sakit Mutiara Bunda.

“Rujukan tersebut guna untuk mendapatkan penangan medis yang lebih maksimal, namun saat didalam perjalanan korban mengalami pendarahan,” ungkap Wardian melalui sambungan telpon genggam, Minggu (16/02/2020).

Wardian menjelaskan, korban tiba di Rumah Sakit Mutiara Bunda sekitar kurang lebih jam 17.30 wib dan dimasukkan ke ruang kebidanan atau ruang anak tidak dimasukan di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) karena korban sudah mengalami pendarahan.

“Anehnya kakak saya kok tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal padahal kondisi kakak saya sudah pendarahan saat dalam perjalanan akan dirujuk ke rumah sakit dan dibiarkan berjam-jam mengalami pendarahan sampai ahirnya calon bayi dan ibunya meninggal dunia secara bersamaan,” ungkapnya dengan nada bicara lirih.

Wardian menambahkan, bahwa dirinya selaku adik kandung korban sudah menerima kuasa dari suami korban untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan meninggalnya korban dan bayinya saat persalinan.

“jika sampai di hari senin tidak ada klarifikasi yang baik dari pihak rumah sakit maka pihak keluarga korban akan menempuh jalur hukum,” tutupnya.

Sampai berita ini dipublikasikan Direktur Rumah Sakit Mutiara Bunda Dokter Herman Susilo belum bisa dikonfirmasi. (Tim)