Mesuji, Detikperu.com- Masyarakat yang diduga terdampak limbah pembangunan wisata religi Desa Wirabangun datangi lokasi proyek pembangunan tersebut. Guna menuntut ganti rugi/tali kasih kepada PT. Karya Bangun Mandiri Persada (KBMP) selaku pihak pelaksana pembangunan proyek tersebut.
Pasa nya diduga dampak dari limbah pembangunan telah mencemari lahan pertanian masyarakat yang kemudian menyebabkan gagal panen dan tentunya masyarakat mengalami kerugian.
Kepada awak media salah satu perwakilan warga, Muklis mengatakan, “Kami sudah ajukan perihal pencemaran air sungai yang mengaliri lahan pertanian Kami ini jauh sebelum hari ini Pak. Bahkan Kami sudah datangi sebanyak dua kali, akan tetapi Mereka ini (PT. KBMP) yang tadinya berjanji akan memanggil Kami untuk musyawarah mencari solusi sampai detik ini tidak ada kelanjutannya. Jika Kami tidak datangi kembali Mereka ini terkesan mengabaikan Pak,”
“Kami berharap pihak-pihak kontraktor dapat segera memberikan solusi kepada Kami masyarakat ini, nggak banyak kok Pak tuntutan Kami, ada 32 hektare sawah Kami yang rusak Pak. Kami hanya meminta pengertian dari pihak kontraktor untuk mengganti biaya tanam Kami saja, nggak lebih. Akan tetapi jika masalah ini tidak segera diselesaikan Kami masyarakat akan menghentikan dahulu pekerjaan hingga ada titik terang dari masalah ini,” lanjutnya.
Di tempat terpisah Muryanto dalam hal ini mewakili Dinas Perkim membenarkan bahwa terdapat sejumlah masyarakat yang datang ke proyek ketika Ia sedang meninjau proyek.
“Menyikapi hal ini Kami dinas terkait (PERKIM) akan diskusikan masalah ini dan meminta kepada Pihak PT. KBMP untuk meninjau dan meluruskan masalah ini dan tentunya Saya akan sampaikan kepada pimpinan. Kami sangat berharap adanya proyek pembangunan wisata religi ini tidak akan berdampak buruk kepada masyarakat sekitar,” jelas Muryanto. (Mantoni)