Bandar Lampung: detikperu.com-
Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melakukan Rancang Bangun Sistem Irigasi Tetes pada Tanaman Mint Berbasis Internet of Things (IoT).
Evan Leonardo mengaku alat tersebut dibuatnya dalam tiga minggu. “Rancang nangun sistem kontrol irigasi tetes ini menggunakan sensor kelembaban tanah, nodemcu, yang dapat dikontrol menggunakan aplikasi mobile/smartphone,” ungkapnya.
Evan –biasa dia disapa – menuturkan pembuatan alat/sistem kontrol irigasi tetes dapat membantu mempermudah petani. “Saya membuat sistem ini bertujuan untuk membantu mempermudah kerja petani yang menggunakan sistem irigasi tetes untuk tanaman tertentu. Dimana sistem ini dapat dikendalikan dengan jarak jauh, selain sistem ini untuk irigasi tetes, juga dapat membaca tingkat kekeringan tanah,” ujarnya.
Proses kerja alatnya, lanjut Evan, sensor akan memberikan informasi kelembaban tanah pertanian dan selanjutnya akan dikirimkan keperangkat mobile, yang akan menjadi pertimbangan petani/pengguna untuk mengaktifkan sistem irigasi atau tidak. “Pada aplikasi dilengkapi informasi kelembaban tanah hasil pengukuran dari sensor yang digunakan,” bebernya.
Sementara, Sekretaris Program Studi Sistem Komputer IIB Darmajaya, Novi Herawadi Sudibyo, S.Kom., M.T.I., mengatakan alat yang dibuat oleh Evan sangat membantu bagi para petani. “Sistem atau alat ini masih akan terus dikembangkan lagi sehingga benar-benar dapat bekerja maksimal guna membantu para petani mengatasi permasalahan irigasi atau kelembaban tanah. Harapannya karya mahasiswa ini dapat menjadi salah satu jawaban perkembangan teknologi di era industri saat ini yaitu industri 4.0,” ungkapnya.
Masih kata dia, pemanfaatan teknologi IoT juga banyak digunakan oleh mahasiswa Sistem Komputer IIB Darmajaya lainnya. “Banyak karya mahasiswa lainnya yang dapat digunakan oleh masyarakat yang sudah menggunakan atau mengadopsi teknologi IoT diantaranya untuk kontrol peternakan, lalulintas, dan lainnya,” ujarnya.
Dengan banyaknya karya yang dihasilkan mahasiswa juga dapat menjadi pertimbangan dan keunggulan mereka dalam pasar kerja. “Mahasiswa memiliki nilai plus yang juga tidak hanya baik dalam teori tetapi juga mampu membuat karya dalam bentuk penerapan,” tutupnya.
Sumber: MP/LV