PLN sepakat untuk melakukan kerja sama incentive captive milik PT Indorama Polychem sebesar 1 x 30 MW, dan milik PT Indorama Synthetics sebesar 1 x 32 MW
Jakarta: Detikperu.com- Seiring Hari Listrik Nasional ke-76, PT PLN (Persero) mendapatkan kado manis melalui akuisisi penyediaan listrik raksasa tekstil dunia, Indorama Group. PLN menandatangani Berita Acara Insentif Captive dengan PT Indorama Polychem dan PT Indorama Synthetics, Rabu 27 Oktober 2021.
Acara penandatanganan Berita Acara Insentif Captive dilakukan secara daring oleh Presiden Direktur PT Indorama Polychem Saurabh Mishra, dan Presiden Direktur PT Indorama Synthetics Vishnu Swaroop Baldwa, dengan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jabar Agung Nugraha. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril juga turut hadir menyaksikan.
PT Indorama Polychem yang masuk ke dalam Indorama Ventures merupakan Produsen PET resin dan poliester terbesar di dunia. Sementara PT Indorama Synthetics dikenal sebagai eksportir spun yarn (bahan baku benang) dan poliester terbesar Indonesia.
Kerja sama antara PLN dan PT Indorama dalam hal pasokan listrik sudah berlangsung sejak tahun 1993, namun seiring dengan berjalannya waktu untuk memenuhi kebutuhan listriknya, PT Indorama membangun dan mengoperasikan pembangkit milik sendiri dan menjadikan listrik PLN sebagai back up. Saat ini, dengan meningkatnya kebutuhan pasokan listrik untuk aktivitas usahanya, PT Indorama memutuskan untuk kembali mengalihkan dan mempercayakan pasokan listriknya kepada PLN.
PLN memberikan solusi atas kebutuhan PT Indorama dengan layanan Insentif Tarif Progresif Captive Power Acquisition bagi pelanggan industri. Layanan ini memberikan insentif bagi pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya ke listrik PLN berupa insentif tarif listrik sekaligus keandalan pasokan listrik secara penuh dari PLN.
Bob Saril menyampaikan, dengan adanya perjanjian ini maka PLN serta PT Indorama Polychem dan PT Indorama Synthetics sepakat untuk melakukan kerja sama incentive captive milik PT Indorama Polychem sebesar 1 x 30 Megawatt (MW) dan milik PT Indorama Synthetics sebesar 1 x 32 MW.
“Terima kasih karena kembali mempercayai PLN untuk menjadi solusi kelistrikan. Kami bangga dapat menyuplai energi listrik untuk Indorama. Semoga bisnis Indorama semakin moncer dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya,” ujarnya.
Kedua pabrik milik Indorama dipasok dari GI Purwakarta dan GI KTT Indorama, yang masuk dalam Subsistem Cirata dan terhubung dengan Subsistem Delta Mas serta Subsistem Bandung Selatan. Karena terhubung dengan tiga subsistem sekaligus, Bob memastikan sistem yang menyuplai Indorama sangat kuat dan andal.
“Kami berupaya memberikan yang terbaik bagi pelanggan kami. Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan keandalan pasok listrik dan memastikan pasokan aman,” katanya.
Bagi PLN, Bob menambahkan, melalui kerja sama ini PLN dapat menjalankan kewajiban untuk memenuhi listrik yang andal tanpa henti sehingga PT Indorama Polychem dan PT Indorama Synthetics dapat fokus pada bisnis yang lebih produktif.
Sementara bagi PT Indorama Polychem dan PT Indorama Synthetics, dengan adanya akuisisi ini potensi efisiensi biaya yang didapatkan Indorama menjadi lebih besar, sehingga dapat mengoptimalkan produktivitas.
“Kami berharap kerjasama yang baik ini juga memberikan hasil yang baik. Semoga kerjasama ini menjadi langkah awal untuk kerjasama lain yang akan terjalin kedepannya antara PLN dengan Indorama,” imbuh Bob.
Di sisi lain Saurabh Mishra mengaku senang dapat kembali melanjutkan kerjasama dengan PLN. Terlebih jalinan kerja sama Indorama dan PLN sudah berlangsung selama puluhan tahun, sejak pabrik Purwakarta di Jatiluhur berdiri.
“Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat Hari Listrik Nasional, saya senang sekali acara ini dapat dilangsungkan bertepatan dengan momen hari lahir PLN ke-76,” ucapnya.
Saurabh menyebutkan, sesuai dengan arahan presiden, kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Indorama akan mendapatkan prioritas. Oleh Karena itu, perusahaannya berencana untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.
“Investasi kami di Indonesia akan selalu bertambah. Pabrik manufaktur kami selalu butuh listrik dan kami senang sekali kerjasama dengan PLN, karena tim dari PLN sangat kooperatif,” sebut Surabh.
Vishnu Swaroop Baldwa menambahkan, Indonesia merupakan negara yang penting bagi Indorama. Sebagai informasi, pabrik pertama Indorama yang pertama berdiri di Indonesia tahun 1975.
“Kami sangat cinta dengan Indonesia. Berawal dari Indonesia, sekarang Indorama sudah menjadi salah satu yang terbesar di dunia, dengan lebih dari 150 kompleks produksi di 38 negara dengan total investasi lebih dari USD 35 miliar,” kata Vishnu.
Di samping memberikan suplai listrik yang berkualitas dan dapat diandalkan, Bob menambahkan, PLN juga dapat menyediakan listrik hijau melalui Renewable Energy Certificate (REC). REC adalah salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam pembelian serta mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan yang sudah ada di Indonesia.
Melalui REC, PLN menghadirkan opsi pengadaan lain bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara internasional. Sehingga pelanggan tidak perlu risau untuk bisa mengekspor hasil produksinya ke negara-negara tertentu yang sudah mensyaratkan hal ini. (Humas)