Tulang Bawang Barat, Detikperu.com (SMSI)- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tubaba pada tahun 2021 berhasil mendorong peningkatan populasi, pemasaran, penanganan pakan, pencegahan penyakit menular, dan tetap memperhatikan segi Asuh (Aman, sehat,utuh dan halal).
Keberhasilan tersebut diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulangbawang Barat Nazaruddin melalui hubungan seluler pada Sabtu 15/01/2022.
Nazaruddin menuturkan,
Berbicara pembangunan Peternakan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulangbawang Barat, tentunya yang utama adalah visi misi, visi misi Kepala Daerah kemudian diturunkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
“Tujuan utamanya adalah bagaimana meningkatkan petani peternak kita meraih kesejahteraan, tangguh, kemudian berdaya saing. Dalam rangka capaian yang diharapkan oleh Pemerintah demi kesehatan masyarakat tersebut, itu tak lepas dari kegiatan baik melalui APBD Kabupaten, kemudian Provinsi maupun dari pusat,”terangnya.
Lanjutnya, kegiatan tersebut juga terintegrasi, tidak terlepas dari pusat, provinsi dan APBD, yang utama adalah Kepala Daerah bagaimana meningkatkan infrastruktur, kesejahteraan masyarakat otomatis akan mengalir, salah satunya kesehatan peternakan hewan.
“Tugas Dinas ini adalah bagaimana cara agar meningkatkan populasi dengan berkolaborasi semua insektor semua yang berhubungan dengan kesejahteraan, yang pertama adalah meningkatkan populasi itu tentunya dengan kegiatan, ada namanya program Sikomandan dari Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,”ungkap Nazaruddin.
Nazaruddin menerangkan, program Sikomandan itu terintegrasi semua kegiatan, Pemerintah Provinsi dan Pusat berharap Pemerintah Daerah intensif melakukan itu dan meningkatkan populasi melalui petugas kita dilapangan, dan dibekali alat untuk melakukan inseminasi buatan, dengan teknologi SIKOMANDAN (Sapi kerbau andalan negri) itu yang utama.
“Capaiannya kita dari tahun ke tahun kita tiap tahun berharap 2-3% naik populasinya, saat ini populasinya mencapai dari 15 ribu sekian sekarang menjadi 23700 sekian, ternak sapi khususnya,”jelasnya.
Dia juga mengatakan, kegiatan pencegahan penyakit hewan menular. Setelah meningkatkan populasi dengan teknologi dengan pakan dan lainnya, ada namanya kegiatan pencegahan penyakit hewan menular. Maka rutinitas di tiap Kecamatan khusus di Kabupaten dengan kegiatan pengobatan massal dilaksanakan secara gratis.
“Mungkin ada ternak milik masyarakat yang sakit, atau ada yang kurus, agar ternak itu hidupnya lebih bagus berkembang lebih baik, tentunya yang utama adalah bagaimana penanganan terhadap pakan, jadi diberikan pelatihan, teknologi cepat guna, cara pengolahan pakan kalau melimpah, cara membuat pakan itu agar ngirit, dibuat silase dibuat rekomendasi segala macam dan ahli teknologi lainnya, kemudian dibantu dengan Sapras, contohnya tahun 2021 kita mendapat project, batang singkong mubazir diolah
menggunakan alat namanya rabakong, batang singkong menjadi bermanfaat untuk pakan ternak. Batang singkong ini hancur dan bisa dimakan oleh ternak dimanfaatkan,”urainya.
Nazaruddin memaparkan, rabakong itu project 2021, itu khususnya untuk penanganan pakan ternak kambing, kemudian tugas pokok yang utama adalah untuk terus mempertahankan populasi, tidak hanya ternak yang besar saja, kita juga mempertahankan ternak kecil khususnya kambing, merupakan prospek yang luar biasa. “Peningkatan populasi hewan kambing dari jumlah 50 ribuan sekian sekarang mencapai 70-80 ribuan sekian. Tubaba ini sudah terkenal sampai keluar, sampe Palembang Bengkulu bahkan sampai ke Aceh, karena kita mendapatkan permintaan pemasaran cukup tinggi dari daerah tersebut,”ujarnya.
Nazaruddin berharap, ternak di Tubaba dapat dikembangkan dengan sebaik mungkin, terlebih lagi karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup.
“Kami juga berupaya melakukan pemantauan melalui petugas agar bahan asal ternak yang dimakan manusia itu harus nyaman artinya harus Asuh, jadi daging ternak itu harus Asuh (Aman, sehat,utuh dan halal)”. Tutup Nazaruddin. (Dam/Tim SMSI)