Mesuji: Detikperu.com- Kampung Tangguh (KpT) adalah pilot gerakan kolaboratif di masa pandemi Covid-19 yang melibatkan semua stakeholder dan menitikberatkan peran aktif masyarakat di level desa.
Dalam skala ini, maka KpT juga adalah upaya terkoordinasi untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan.
Melalui sambutannya dalam Peresmian Kampung Tangguh Nusantara di Desa Bangun Jaya Kecamatan Tanjung Raya, Kapolres Mesuji, AKBP. Alim Hadi, menegaskan hal tersebut di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Mesuji, Ketua DPRD Mesuji, juga para Kepala Desa se-Kecamatan dimaksud.
Dikemukakan Kapolres, secara nasional, setidaknya 1,3 juta orang telah dinyatakan terjangkit dengan 35 ribu di antaranya berasal dari Lampung dan ini tidak bisa dianggap sebagai peristiwa biasa.
“Karena itu, KpT adalah gerakan bersama semua pihak terlepas dari Mesuji sempat masuk zona hijau selama 7 bulan. Sebab pada 3 bulan terakhir, kondisi ini mulai bergeser dengan 4 orang dinyatakan meninggal yang satu diantaranya berasal dari desa Bangun Jaya,” terang Alim.
Dikemukakan Kapolres, pola KpT di masa pandemi akan dilaksanakan dengan mengedepankan konsep kearifan lokal sesuai dengan kondisi dan faktor geografis sebuah wilayah .
“Sebab menangkal Covid, bukan hanya milik Polri, namun milik semua lapisan masyarakat,” tambah Kapolres. “Jadi, ayo! Kita hidupkan kembali posko dan rumah isolasi. Kuatkan ketahanan pangan, jaga imunitas, perluas akses informasi, jalankan 5 M; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi perjalanan luar daerah dan menghindari kerumunan.”
Di tempat yang sama, Bupati Mesuji, Saply TH, mengatakan gerakan KpT adalah upaya selaras dengan Keputusan Menteri Desa dan Pemukiman Daerah Tertinggal (PDT) nomor 63 tahun 2020 tentang Protokol Normal Baru Desa.
“Dengan titik fokus mengedukasi masyarakat dan membangun sinergi untuk menyongsong datangnya penormalan baru,” kata Bupati.
Masih menurut Bupati, dalam konteks ini, maka masyarakat adalah objek utama yang harus mampu beradaptasi dalam kebiasaan yang mungkin terbilang tak biasa.
“Kita harus memastikan dan meyakinkan bahwa sisi ketangguhan masyarakat dalam segi ekonomi, pangan, juga daya tahan benar-benar terbangun untuk menghadapi dan mencegah mata rantai pandemi,” demikian Bupati Saply. ( Mantoni )