Gubernur Arinal Serahkan Bantuan Tahap Awal APD dan Rapid Test untuk Penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung

Bandar lampung: detikperu.com-

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyerahkan bantuan tahap awal Alat Pelindung Diri (APD) dan Rapid Test Covid-19 dari Pemerintah Pusat kepada petugas garda terdepan pemberantasan virus corona di Provinsi Lampung.

Penyerahan dilakukan Gubernur di Gedung Pusiban, Komplek Kantor Gubernur Lampung, Jumat (27/3/2020).

Adapun bantuan yang diserahkan tersebut yakni APD sebanyak 2.000 unit kemudian, Masker N95 sejumlah 50.000 buah, Cover All Suit sejumlah 2.200 buah dan Masker Bedah sejumlah 5.000 buah.

Selanjutnya, penyerahan Rapid Test kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing sejumlah 2.400 buah.

“Saya berpesan agar logistik ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya kepada seluruh pemakai yang sudah ditentukan,” ujar Gubernur Arinal.

Arinal mengatakan jumlah bantuan tersebut barulah tahap awal, dan akan terus diberikan untuk penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung.

“Tetapi ini baru awal, masih banyak juga yang akan kita bantu pada nantinya karena kita juga sedang melakukan upaya-upaya apa saja yang kita perlukan,” katanya.

Arinal menekankan para Bupati/Walikota juga diperbolehkan melakukan rasionalisasi anggaran untuk menyediakan APD.

“Saya juga telah melakukan koordinasi dengan para Bupati/Walikota agar juga menyiapkan APD ini. Di dalam posisi seperti ini kita boleh melakukan rasionalisasi anggaran, apa saja yang harus disiapkan, kita siapkan dan saya harapkan ini juga sampai di tingkat desa,” katanya.

Untuk di tingkat Desa, Arinal menuturkan bisa menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) namun tetap proposional dalam penggunaannya menghadapi Covid-19.

“Tentunya dana yang dikeluarkan harus proposional, berapa penduduknya apa yang harus dibeli, paling tidak masker dan untuk cuci tangan. Sehingga ada kesigapan desa untuk mempersiapkan desanya masing-masing dari ADD,” ujarnya.

Arinal meminta agar semua ikut bergotongroyong untuk menyelesaikan Covid-19 di Provinsi Lampung.

Termasuk salah satunya, Arinal menegaskan untuk secara disiplin dalam menerapkan physical distancing (menjaga jarak fisik).

“Kita semua berharap Covid-19 dapat diselesaikan secepatnya, mari kita bergotongroyong demi mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya,” katanya.

Pada kesempatan itu, Arinal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampung, para dokter, perawat dan seluruh tenaga medis.

“Mereka menjadi garda terdepan pemberantasan virus corona di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung. Bersabarlah, kuatkan jiwa dan ragamu karena Indonesia, khususunya Provinsi Lampung membutuhkan anda semua. Doa kita sangat kita butuhkan, kerja kita sangat kita harapkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota terus melakukan proses Purchase Order (PO) atau pesanan pembelian terhadap APD dan pendukung lainnya.

“Jadi tidak berhenti sampai yang kita berikan hari ini tetapi kita masih terus berproses untuk PO alat-alat yang dibutuhkan,” ujar Reihana.

Reihana menjelaskan saat ini total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 23 orang, sedang dalam perawatan 17 orang, terkonfirmasi positif 3 orang dan negatif/sembuh 6 orang. Kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 431 orang dan meninggal dunia nol.

Ia menyebutkan, data tersebut agar terus diupdate setiap harinya melalui media sosial Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

“Insya Allah dengan kita bergotongroyong pandemik Covid-19 ini bisa kita lalui secara bersama-sama,” katanya.

Pada kesempatan itu, Reihana menekankan penggunaan Rapid Test diperuntukan bagi PDP.

“Kita harus sama persepsi memberikan penjelasan kepada masyarakat, bahwa Rapid Test itu digunakan bagi PDP. Nanti Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang akan melihat berapa PDP di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

Reihana menyebutkan terhadap tiga orang positif Covid-19 di Provinsi Lampung tersebut bukanlah transmisi lokal melainkan sesudah melakukan pertemuan-pertemuan di luar Provinsi Lampung.

“Tiga orang positif tersebut itu bukan transmisi lokal, begitu kita anamnese Pasien Nomor 1 pertemuan di Bogor, kemudian Pasien Nomor 2 pertemuan di Jogja dan Pasien Nomor 3 berkontak dengan orang asing. Jadi kalau kita berdiam dan patuh dirumah Insya Allah kita akan terhindar dari virus tersebut,” katanya.

Sumber: MP-LV

Editor: Wms




Pemprov Lampung Salurkan Bantuan APD

Bandar Lampung: detikperu.com-

Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi menghadiri acara Penyerahan Alat Pelindung Diri (APD) Kepada Rumah Sakit Umum Daerah, Swasta, dan TNI/POLRI, serta Penyerahan Rapid Test Covid-19 kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, di Gedung Pusiban (27/03).

Acara ini digelar dalam upaya memberikan perlindungan kepada tenaga medis yang menangani langsung pasien dan upaya pencegahan menyebarnya virus Corona.

Pemerintah Provinsi Lampung melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyalurkan Bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang telah diterima dari Gugus Tugas Pencegahan Corona Pusat sehari sebelumnya (26/03) yang dikirim dan ditangani langsung oleh Komandan Korem 043/Garuda Hitam.

Penyerahan Rapid Test dan APD kepada Kabupaten/Kota ini disaksikan oleh Ketua DPRD Provinsi Lampung, Jajaran Forkopimda di Provinsi Lampung, sejumlah Kepala OPD dan tamu undangan lainnya. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, diantaranya kepada:

  1. RS Bhayangkara
  2. Poliklinik Lanud
  3. RS DKT
  4. Poliklinik Lanal
  5. Poliklinik Brigif
  6. RS Imanuel
  7. RS Umum Daerah Menggala
  8. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan
  9. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus
  10. Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara

Adapun bantuan yang diberikan berupa Masker N.95 berjumlah 50.000 buah, Cover All Suit berjumlah 2.200 buah, APD Lengkap berjumlah 20 Unit, Masker Bedah berjumlah 5000 buah, dan APD Tidak Lengkap 50 Unit.

Reihana selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung menyampaikan bahwa untuk APD yang lain masih dalam proses pemesanan. “Provinsi Lampung dan Kabupaten/Kota pun sedang PO (Pre Order) untuk beberapa APD. Jadi tidak berhenti sampai yang dibagikan hari ini, tapi kita masih terus berproses PO untuk alat-alat lain yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Data terkini menunjukkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Provinsi Lampung berjumlah 23 orang dimana diantaranya terdapat 3 orang positif Corona dan 3 Orang Negatif. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 431 orang, jumlah kematian akibat Corona 0 dan sembuh 0. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung)

Sumber: MP-LV

Editor: Wms




Antisipasi Corona, Bupati Waykanan Tinjau Puskesmas BBU dan RSUD ZAPA

Way Kanan: detikperu.com-

Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya,didampingi Kepala Dinas Kesehatan Anang Risgiyanto, dan Direktur RSUD ZA Pagar Alam dr. Burhan, SPb, melakukan Peninjauan ke Puskesmas Blambangan Umpu dan RSUD ZA Pagar Alam untuk mengetahui kelayakan dan kesiapan personel dan peralatan dalam rangka menanggulangi Covid 19 (Corona) , Kamis (26/03/20).

Mereka berkesempatan memeriksa perlengkapan dan ketersediaan sarana dan prasarana dan tempat untuk penanganan pasien dengan gejala terinfeksi Virus Corona juga peninjauan berbagai kesiapan Rumah Sakit RSUD ZA Pagar Alam baru untuk pasien yang berobat.

Peninjauan juga dilakukan pada fasilitas kesehatan seperti Ruang Instalasi Bedah Sentral, Ruang Perawatan Kebidanan, Ruang Perawatan Anak dan Unit Transfusi Darah RS (UTDRS).

Peninjauan tersebut yang juga diikuti oleh kepala dan unsur Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lingkungan Hidup dan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.

Bupati Raden Adipati Surya berkata fasilitas Kesehatan di Kabupaten dapat memadai dalam melakukan pengecekan terinfeksi Virus Corona yang saat ini sudah menjadi Pandemik Global.

“Saya berharap agar masyarakat bisa mendapatkan hak dalam berobat, dan saya menghimbau agar para tenaga medis baik Dokter, Bidan, Perawat maupun non Perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat di Kabupaten Way Kanan.”Ujarnya

Penulis: (MP/LV)

Editor: Wms




Satu Aksi, Karang Taruna Lamteng Lawan Covid 19

Lampung Tengah: detikperu.com-

Ditengah Langkanya APD (Alat Pelindung Diri) dari Virus Corona Jenis Covid-19, Karang Taruna Lampung Tengah Kecamatan Terbanggi Besar, Melakukan aksi peduli membagikan Masker kain gratis dan sarung tangan gratis di kawasan Bandar Jaya, Jumat 27 Maret 2020.

Kesetiakawanan Karang Taruna sebagai Organisasi yang tanggap terhadap masalah apalagi Covid 19 merupakan wabah bencana Nasional.

Dikonfirmasi terkait kegiatan tersebut, Ketua Karang Taruna Helmiyati SPd. MM mengatakan, Karang Taruna Lamteng harus menjadi garda terdepan dalam Pencegahan Virus Covid 19.

“Apresiasi setinggi-tingginya terhadap Kecamatan-kecamatan yang telah tanggap akan wabah Covid 19 ini. Dan langsung melakukan gerakan nyata dalam Mengajak masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan,”kata Helmi.

Karang Taruna, Kata Helmi, Akan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat. Dalam mencegah penyebaran wabah ini dengan Penyemprotan Disinfektan ditempat-tempat Umum, Membagikan Masker kain Gratis.

“Ini memotivasi usaha Home Industri Pemuda dengan membuat Masker dari bahan kain yang bisa di pakai berulang-ulang, Dan memotivasi Kecamatan dan Kampung atau Kelurahan agar Segera membentuk Satgas,”jelasnya.

Siaga Covid-19 agar Penanganan wabah ini dapat segera ditangani sampai ke tingkat Kampung digawangi Pemuda Sebagai Penggerak terdepan . Karang taruna Lamteng ,akan Segera Bagikan Brosur Panduan tahapan Pembentukan Kampung Siaga Covid-19 oleh Pemuda

Ketua Karang Taruna berharap agar ini menjadi kesadaran, Komitmen dan dapat ditindaklanjuti bersama,Sesuai Motto Karang taruna Lamteng “Satu Hati Satu Janji dan selalu Peduli”tutup Helmi.

Penulis: (MP-LV)

Editor: Wms




Cabuli Anak Perempuan Berumur 13 Tahun, Pria Asal Tulang Bawang Barat Ditangkap Polsek Banjar Agung

Tulang Bawang: detikperu.com-

Kepolisian Sektor (Polsek) Banjar Agung berhasil mengungkap pelaku tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur.

Kapolsek Banjar Agung Kompol Rahmin, SH mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Andy Siswantoro, SIK mengatakan, pelaku ditangkap hari Kamis (26/03/2020), sekira pukul 21.30 WIB, di Kampung Warga Makmur Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

“Adapun identitas pelaku berinisial MU (34), berprofesi tani, warga Tiyuh/Kampung Balam Jaya, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat,” ujar Kompol Rahmin, Jum’at (27/03/2020).

Kapolsek menjelaskan, penangkapan terhadap petani ini berdasarkan laporan dari Ibnu Krisdiawono (37), yang merupakan Ketua Rukun Tetangga (RT), di Kampung Warga Makmur Jaya. Tertuang dalam Laporan Polisi Nomor : LP/15/B/III/2020/Polda lpg/Res Tuba/Sek Banjar, tanggal 23 Maret 2020.

Lanjutnya, di dalam laporan tersebut, korban merupakan seorang anak perempuan berinisial RS (13), berstatus pengangguran, penduduk Kampung Warga Makmur Jaya.

“Warga di Kampung tempat korban tinggal sudah lama curiga dengan aktivitas petani yang sering tinggal dan menginap di rumah korban, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan Ketua RT melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Banjar Agung dan dari hasil pemeriksaan awal terhadap korban, bahwa benar dirinya telah menjadi korban cabul yang dilakukan oleh pelaku,” ungkap Kompol Rahmin.

Kapolsek menambahkan, menurut keterangan dari korban, aksi bejat yang dilakukan oleh petani ini terjadi hari Senin (23/03/2020), sekira pukul 19.00 WIB, di dalam kamar korban. Saat itu pelaku langsung masuk ke dalam kamar korban dan langsung mencium pipi serta bibirnya, lalu memegang payudara serta alat kelamin korban. Aksi bejat pelaku ini berlangsung selama sekira 1 jam hingga pelaku mengeluarkan cairan dari alat kelaminnya.

Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolsek Banjar Agung dan akan dijerat dengan Pasal 82 ayat 1 Jo Pasal 76E Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.(*)




Satpol PP Tubaba Bergerak Cegah Penyebaran Corona, Hari Ini di Pulung Kencana

Tulang Bawang Barat: detikperu.com-

Dengan menggunakan kendaraan roda empat, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Tulang Bawang Barat sejak kemarin telah berkeliling di beberapa tiyuh, pasar, dan tempat-tempat keramaian untuk mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona (covid 19).

Selain memberikan sosialisasi, juga dilakukan penyemprotan. Rencananya, kegiatan tersebut pada hari ini, Jum’at (27/03/2020) akan menyasar kawasan Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

Kepala Seksi Patwal Sat Pol PP Tubaba, Pirli S.IP menjelaskan bahwa dirinya bersama beberapa anggota telah bergerak melaksanakan kegiatan tersebut.

“Rencananya hari ini, Jum,at tanggal 27 Maret 2020 akan dilaksanakan penyemprotan di seputaran pasar Pulung Kencana oleh  personil damkar yang dipimpin oleh Kabid Damkar Drs. Nur Budiman,” demikian kata Pirli.

Dijelaskannya juga bahwa dalam kegiatan sosialisasi keliling, pihaknya menyampaikan beberapa himbauan, yaitu  agar masyarakat tidak menghadiri kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan pengumpulan masa dalam jumlah banyak, seperti kegiatan agama, konser musik, dan lain sebagainya.Diharapkan juga kepada masyarakat tiyuh/kelurahan agar tetap tenang dan tidak panik serta lebih meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing- masing.

Masyarakat juga dihimbau melakukan pola hidup bersih.dan sehat, menghindari berjabat tangan dan selalu mencuci tangan dengan sabun. Masyarakat pun dihimbau untuk  tidak terpengaruh dengan berita-berita yang tidak jelas yang menimbulkan ketidaktentraman di lingkungan sekitar. Selanjutnya, dihimbau pula agar masyarakat dan keluarga tetap berada di rumah masing-masing, terkecuali ada kebutuhan yang sangat penting.(fir)




Cegah Corona, Tiyuh Indraloka Jaya Lakukan Penyemprotan Desinfektan Hasil Racikan Sendiri

Tulang Bawang Barat: detikperu.com-

Pemerintah Tiyuh Indraloka Jaya, Kecamatan Way Kenanga, melakukan penyemprotan desinfekan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona, Kamis (26/03/2020).

Penyemprotan meliputi berbagai fasilitas umum dan tempat-tempat aktivitas sosial yang ada di Tiyuh Indraloka Jaya seperti tempat ibadah, pondok pesantren, SPBU, balai tiyuh, sekolah, pabrik, dan sebagainya.

Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Kepalo Tiyuh, Romli, diikuti segenap aparatur tiyuh, BPT, Babinkamtibmas, serta beberapa warga. Sembari melakukan penyemprotan, dilakukan juga sosialisasi berupa himbauan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan, seperti pemakaian masker dan handsanitizer atau cuci tangan pakai sabun.

Cairan desinfektan yang digunakan dalam kegiatan ini diracik sendiri dengan dasar informasi dari UPTD Puskesmas Indraloka Jaya.

Petugas dari UPTD Puskesmas Indraloka Jaya, Syahril, menjelaskan bahwa cairan desinfektan memang bisa diracik sendiri oleh warga.

“Bikin cairan desinfektan itu enggak sulit kok, bahan-bahannya sering kita jumpai. Kita pakai 1 liter air mineral tapi paling bagus pakai air rebusan, ditambah 2 tutup botol cairan pemutih pakain dan 2 tutup yang sama cairan Carbol. Maaf ya saya sebut produk ini sebagai contoh, Bayclin dan Wipol,” ujarnya.(fir/rls)




Asyik Pesta Narkotika di Rumah, Satu Dari Tiga Pelaku Ditangkap Polsek Dente Teladas

Tulang Bawang: detikperu.com-

Kepolisian Sektor (Polsek) Dente Teladas berhasil mengungkap pelaku tindak pidana peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkotika Golongan I di wilayah hukumnya.

Kapolsek Dente Teladas AKP Rohmadi, SH mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Andy Siswantoro, SIK mengatakan, pelaku ditangkap hari Minggu (22/03/2020), sekira pukul 16.30 WIB, di rumahnya.

“Adapun identitas pelaku berinisial YO (57), berprofesi tani, warga Kampung Teladas, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang,” ujar AKP Rohmadi, Rabu (25/03/2020).

Kapolsek menerangkan, penangkapan terhadap petani ini bermula saat petugasnya sedang melaksanakan patroli di seputaran Kampung Teladas dan mendapatkan informasi dari warga bahwa ada sebuah rumah yang sedang digunakan untuk berpesta Narkotika.

Mendapatkan informasi tersebut, petugas kami langsung menuju ke rumah yang disebutkan oleh warga untuk memastikan kebenarannya. Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP) terlihat ada dua orang yang melarikan diri karena mengetahui kedatangan petugas.

“Disana, petugas kami berhasil menangkap petani berinisial YO yang merupakan pemilik rumah dan dua rekannya berinisial R dan N sekarang masuk daftar pencarian orang (DPO), dari tangan petani ini berhasil disita barang bukti (BB) berupa alat hisap sabu (bong) yang terbuat dari botol sprite warna hijau dan masih terdapat pirex, dua buah plastik klip kecil berisi Narkotika jenis sabu, dua buah korek api gas, dua buah alat ukur skop plastik, satu buah alat ukur skop stenlis, jarum suntik, bungkus rokok merk classmild, penutup baterai timbangan digital merk pocket scale, handphone (HP) merk Nokia warna hitam, HP merk Mito warna biru, 96 buah plastik klip kosong ukuran besar dan 6 buah plastik klip kosong ukuran kecil,” ungkap AKP Rohmadi.

Saat ini pelaku masih dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolsek Dente Teladas dan akan dijerat dengan Pasal 114 ayat 1 Sub Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.(*)




Cara Taiwan Menghadapi Wabah Corona

Bandar Lampung: detikperu.com( SMSI)-

Menurut Wikipedia, Taiwan adalah negara dengan penduduk sekitar 23.780.452 pada tahun 2018. Dua kali lipat lebih penduduk Jakarta sekarang. Luas area nya adalah 36.197 km2. Adapun jarak Taiwan ke Cina Daratan yang menjadi epicentre awal wabah corona adalah 130 Km. Sementara Italia adalah negara yang pada tahun 2020 ini diperkirakan berpenduduk 60.317.546 atau dua kali lipat lebih penduduk Taiwan. Adapun luas wilayahnya adalah 301.340 km2 atau hampir sembilan kali lipat luas wilayah Taiwan. Sementara jarak Italia ke Cina daratan yang merupakan pusat wabah virus corona pertama kali muncul adalah 7.633 km.

Namun kalau kita buka data yang dipublikasikan worldmeter perihal wabah Corona yang sekarang melanda dunia, pada saat tulisan ini dibuat (22/03) dari total 306.892 kasus orang terjangkit virus Corona serta total 13.025 meninggal karena virus corona di seluruh dunia, di Italia ada 53.578 kasus corona dimana 4.825 orang diantaranya meninggal. Sementara di Taiwan, ada 153 kasus orang terjangkit virus corona dengan 2 orang meninggal. Data yang dipublish worldmetters diatas, tidak berbeda dengan data yang dipublikasikan oleh John Hopkins University Corona Virus Resource Centre. Untuk negara yang bertetangga dekat dengan pusat wabah, jelas angka diatas adalah sebuah capaian luar biasa yang mesti diapresiasi

Ketika memberikan pandangannya tentang cara Taiwan menghadapi Corona Virus, Anders Fogh Rasmussen, Perdana Mentri Denmark tahun 2001-2009, menulis dalam paragraf awal artikelnya di majalah Time yang berjudul ; “Taiwan has been shout out of Global Health Discussion. Its Participation Coud Have Save Lives” bahwa:

“Eight hundred and fifty thousand of Taiwan’s 23 million citizens reside in mainland China. Four hundred thousand work there. At its narrowest point, the Taiwan Strait between the island and the mainland is just 130 km. So, by all accounts, Taiwan should be in the midst a major coronavirus outbreak. Instead, as of March 18, it had seen just 100 cases compared to the more than 80,000 in China and the tens of thousands in several countries in Europe.

Karenanya menurut Anders, dunia kesehatan global, mestinya belajar dari cara Taiwan menghadapi wabah Covid 19 ini. Sayang nya, Taiwan dengan sistem kesehatan kelas dunianya, justru seperti dikucilkan dari pergaulan dunia internasional. China misalnya. Kebijakan “One China” telah membuat Taipei tertolak dari berbagai event internasional padahal sebelumnya bisa hadir sebagai observer.

Hal ini juga dilakukan oleh WHO, yang dianggap otoritas kesehatan tertinggi di dunia, terhadap Taiwan. Sampai tahun 2016, Taiwan masih diperbolehkan berpartisipasi dalam pertemuan tahunan WHO sebagai  a non-state actor. Sayangnya selama tiga tahun terakhir, permintaan Taiwan untuk terlibat dalam pertemuan rutin WHO ditolak. Apabila Taiwan ingin terlibat dalam pertemuan pakar kesehatan untuk mengidentifikasi tantangan dunia kesehatan yang diinisiasi WHO, mereka harus mengajukan permintaan. Bukan diundang seperti anggota WHO lainnya. Ironisnya, setiap kali Taiwan mengajukan permintaan, WHO selalu menolaknya. Karenanya selama tiga tahun terakhir, Taiwan tidak diikut sertakan dalam pembahasan vaccines influenza.

Lalu bagaimana cara Taiwan menghadapi wabah Covid-19 ini?

Masih dalam tulisan yang sama, Anders Fogh Rosmussen mengemukakan bahwa kekuatan Taiwan dalam menghadapi Corona ada pada: “Deploying a combination of big data, transparency and central command”. Pola yang diterapkan Taiwan ini menurut Anders tidaklah muncul begitu saja. Taiwan belajar banyak dari wabah SARS pada tahun 2003. Karenanya ketika Covid 19 pecah pertama kali di Wuhan, Taiwan sudah siap menghadapinya. Karena itu keliru kalau Jubir Presiden mengatakan bila Indonesia seperti juga negara-negara lain di dunia, tidak bisa memprediksi wabah Covid-19 dan negara-negara di dunia juga tidak mempunyai persiapan menghadapinya.

Apa yang diungkap Rosmussen ternyata tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Centre for Policy, Outcomes, and Prevention Stanford University dari Amerika. Menurut Direkturnya, Dr Jason Wang, dalam akun youtube nowthis, mengatakan bahwa Taiwan itu: “Before people said, ‘Ready, set, go,’ they were already preparing for it. So when people said go, they were running”.

Menurut Wang, Taiwan memulai langkah menghadapi wabah Covid-19 pada Desember 2019. Ketika pertama kali wabah ini muncul di Wuhan. Ketika ada pesawat datang dari Wuhan, Taiwan bergerak cepat memeriksanya. Sebelum pesawat itu mendarat, mereka memeriksa symptom penumpang. Petugas yang ditunjuk, sangat hati-hati untuk mendeteksi kedatangan virus dari Wuhan itu.

Taiwan langsung mengaktifkan National Health Command Centre yang telah mereka siapkan setelah wabah SARS pada tahun 2004. Pengaktifan ini memungkinkan pemerintah memiliki dasar koordinasi antar departemen di pemerintahan dalam menghadap wabah Covid-19. Selain itu, Taiwan juga menggunakan Big Data yang diintegrasikan dengan data dari National Health Insurance serta data base Imigrasi dan Bea Cukai. Sehingga ketika seorang dokter memeriksa seorang pasien, dia sudah tahu bahwa pasien tersebut telah melakukan perjalanan kemana saja. Pemeriksaaan pun akan berjalan lebih cepat. Ketika ada seorang datang dari Wuhan, dokter tidak lagi bertanya mereka datang dari mana, tapi bertanya lebih dalam mereka mengalami demam atau batuk dan mereka akan memintanya untuk mengikuti test Covid-19. Taiwan mengintegrasikan data dan menggunakannya untuk mendeteksi kedatangan penyakit menular.

 Selain itu, pemerintah juga menggunakan telepon selullar serta data lokasi untuk mengkarantina masyarakatnya. Pegawai dinas kesehatan akan menghubungi traveller yang ada dalam karantina, dua atau tiga kali untuk memastikan bahwa symptom yang mereka alami tidak bertambah buruk. Apabila symptom yang mereka alami bertambah buruk, maka mereka akan mendatangkan dokter. Apabila dokter tidak datang dan mereka akan meneruskan mengkarantina diri di rumah, maka pegawai pemerintah Taiwan akan mengantarkan makanan ke rumah mereka.

Namun apabila orang tersebut keluar rumah tidak patuh mengikuti instruksi karantina, maka petugas akan datang ke rumahnya untuk memberi denda besar. Namun kalau mereka tinggal di rumah, mereka akan dibayar. Karenanya, orang tidak perlu khawatir untuk diam di rumah. Karena selain disiapkan makanan, dia juga dibayar.

Pemerintah juga mengantisipasi kekurangan supply alat-alat medis. Pembuatan masker serta distribusinya, dikontrol dengan ketat oleh pemerintah. Karena mereka menyadari bahwa ini adalah material yang sangat penting dalam menghadapi epidemik. Taiwan mengimplementasikan lebih dari 120 protokol selama penyebaran wabah ini. Mereka juga menahan kedatangan masyarakat ke rumah sakit. Apabila mereka mengalami symptom kemudian demam mereka akan dibawa ke tempat lain untuk dirawat. Prosedur ini berlaku sama di setiap institusi.

Selain itu, di gedung-gedung umum apabila orang berjalan, terdapat scanner yang akan mendeteksi apakah orang mempunyai demam atau tidak. Bila dia demam, maka dia tidak bisa memasuki gedung secara otomatis. Karenanya sekolah tetap buka, anak-anak tetap pergi ke sekolah dan suhu badannya sudah tersimpan di komputer.

Di Amerika sendiri, sampai bulan Maret terdapat 14.000 kasus corona. Tapi menurut Wang, angka real nya mesti jauh lebih tinggi. Karena Amerika terlambat melakukan test. Menurut Jason Wang, pemerintah federal Amerika beserta beberapa negara bagian, tidak memberikan perhatian besar terhadap infrastruktur kesehatan seperti yang ditunjukan Taiwan. Karenanya Amerika tidak bergerak cepat ketika wabah ini datang. Amerika adalah negara yang terlambat merespon wabah Corona

Diluar infrastruktur kesehatan Taiwan yang sudah siap menghadapi wabah, adalah hal yang menarik melihat pada faktor sosial dan budaya Taiwan. Seorang youtuber bernama Lukas Engstrom dalam video nya yang berjudul : Covid-19 in France, Sweden and Canada vs Taiwan, sempat mengungkapkan sisi sosial budaya Taiwan dibanding beberapa negara Eropa. Menurut Engstrom, beberapa negara Eropa mempunyai kebiasaan bersalaman, berangkulan, dan cium pipi ketika bertemu. Bahkan negara seperti Prancis, mempunyai istilah France Kisses untuk menggambarkan kebiasaan mereka ketika bertemu. Padahal sebagaimana diketahui, itu kebiasaan seperti itu mempermudah penularan virus. Sementara di Taiwan, orang cukup mengangkat dan menggoyangkan tangan. (Penulis adalah Ketua Bidang Luar Negeri Serikat Media Siber Indonesia (SMSI)




Cegah Penyebaran Virus Corona, Kepala Desa Putra Aji Dua Keluarkan Surat Himbauan

Lampung Timur: detikperu.com- 

Dalam rangka meminimalisir penyebaran Virus Corona Disease (Covid-19) dan menindaklanjuti surat edaran Bupati Lampung Timur  Nomor :360/072/31-5K/III/2020 tentang pencegahan Virus Corona, Rozikin selaku Kepala Desa Putra Aji Dua Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur mengeluarkan surat himbauan kepada masyarakatnya. Selasa (24/03/2020).

Adapun surat himbauan Kepala Desa tersebut tertuang dalam surat Himbauan Nomor: 400/006/PAD-2016/III/2020 yang menghimbau masyarakat untuk:

  1. Menerapkan pola hidup sehat dengan kebersihan lingkungan, menjaga kekebalan tubuh dan menggunakan masker dalam beraktivitas
  2. Agar masyarakat berperan aktif untuk melaporkan kepada ketua RT/Kepala Dusun Dan Pemerintah Desa untuk dilanjutkan ke Puskesmas terdekat apabila mengetahui ada warga yang mengalami gejala penyakit dengan ciri-ciri menyerupai gejala virus Corona
  3. Agar masyarakat menunda kegiatan yang bersifat ceremoni (mengumpulkan orang satu tempat dalam jumlah banyak) diantaranya seperti ; kegiatan yasinan/kenduri atau kegiatan lainnya yang menjadi perkumpulannya orang banyak
  4. Agar masyarakat menghindari kerumunan atau keramaian
  5. Untuk meminimalkan terinfeksi wabah virus corona (covid-19) maka tidak diperkenankan bersentuhan langsung/kontak fisik (seperti budaya bersalaman) dan menjadi jarak antar individu (orang ke orang) minimal 1 meter
  6. Tetap tenang dan tidak panik serta meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing dengan selalu mengikuti informasi dan himbauan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah
  7. Untuk sementara waktu pemerintahan Desa Putra Aji Dua tidak mengeluarkan surat izin keramaian terhitung sejak tanggal 23 Maret 2020 sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah

Demikian Himbauan Kepala  Bapak ROZIKIN Kepada seluruh Warga Desa Putra Aji Dua agar lebih meningkatkan kebersihan keluarga dan masyarakat, dan mari kita senantiasa Berdoa kepada Tuhan YME agar situasi ini dapat kita lewati dengan selamat dan membawa hikmah bagi kita semua. Agar pembangunan di segala bidang dapat kembali normal seperti biasanya.