Polisi Tangkap Pengedar Narkotika di Kelurahan Menggala Kota

Tulang Bawang: detikperu.com- Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) bersama Tekab 308 Polres Tulang Bawang berhasil mengungkap pelaku tindak pidana peredaran gelap Narkotika.

Kapolres Tulang Bawang AKBP Andy Siswantoro, SIK, mengatakan pelaku tersebut ditangkap oleh petugas kami hari Kamis (26/11/2020), sekira pukul 13.00 WIB, saat sedang berada di rumahnya di Lingkungan Bugis, Kelurahan Menggala Kota.

“Pelaku yang berhasil ditangkap ini berinisial JA (30), berprofesi wiraswasta, warga Lingkungan Bugis, Kelurahan Menggala Kota, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang,” ujar AKBP Andy, Sabtu (28/11/2020).

AKBP Andy menjelaskan, penangkapan terhadap pelaku yang diduga kuat sebagai pengedar narkotika jenis sabu ini, merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh petugasnya di wilayah Menggala.

Hasil penyelidikan tersebut terungkap bahwa pelaku ini sering melakukan transaksi narkotika jenis sabu di rumahnya, sehingga saat tiba disana petugas kami langsung melakukan penggerebekan dan penggeledahan.

“Hasilnya selain berhasil menangkap pelaku, petugas kami juga berhasil menyita barang bukti (BB) berupa dua bungkus plastik klip berisi narkotika jenis sabu dengan berat bruto 0,26 gram dan satu bungkus plastik yang berisi beberapa bungkus plastik klip kosong,” jelasnya.

Saat ini pelaku masih dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolres Tulang Bawang dan akan dijerat dengan Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 1 Miliar dan paling banyak Rp. 10 Miliar.(*)




Warga Menggala Keluhkan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

Tulang Bawang: detikperu.com- Sejumlah warga Menggala Kabupaten Tulang Bawang mengeluhkan kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram. Kesusahan mendapatkan tabung gas mini sudah hampir terjadi selama sepekan terakhir. Jumat (27/11/2020).

Yuli (40) seorang ibu rumah tangga (IRT) warga Menggala Kelurahan Ujung Gunung mengaku harus berkeliling dari satu warung ke warung lainnya sekadar mendapatkan satu tabung gas elpiji 3 Kg, tabung gas yang dia dapatkan menitipkan ke warung langganannya menunggu selama 2 hari.

Ibu lima anak ini mengaku, kelangkaan gas seperti ini tiba-tiba saja terjadi. Biasanya mudah saja memperoleh tabung gas untuk persediaan kurang dari 1-2 Hari ini. “Tidak tahu kenapa susah sekali akhir-akhir ini dapat tabung gas,” tuturnya

Hal yang sama dirasakan oleh Diana (37) Irt, warga menggala kelurahan Menggala selatan mengatakan mengapa bisa terjadi sulitnya untuk mendapatkan tabung gas melon yang berukuran mini tersebut.

“Ketika tabung gas 3 kg saya habis, saya biasa belinya langganan warung agen resmi yang lokasi warung nya tidak jauh dari rumah saya, itu pun setiap saya ingin membelinya selalu ada, Tapi sudah sepekan ini saya kehabisan gas ketika hendak mau beli pemilik warung menjawab sudah habis tiga hari kemarin diserbu banyak yang membelinya dan sampai saat ini lagi nunggu kiriman,” ungkapnya

“Akhirnya saya pergi mencarinya ke warung pengecer disepanjang jalan yang saya lewati seputaran menggala, di warung pun yang saya tanyakan sama bilang kosong tidak ada, sampai akhirnya saya mendapatkannya di warung yang lokasinya sudah jauh dari rumah saya,”terangnya

Dia juga menceritakan keluhannya yang biasanya ia membeli tabung gas 3 kg di warung langganannya hanya Rp.18.000 , sekarang dia membelinya dengan harga 30 ribu ,karena kebutuhan rumah tangga tidak punya pilihan lain harus membelinya,”

“mahalnya harga tabung gas di warung pengecer dikarenakan sulitnya untuk mendapatkannya bahkan dengan harga yang sudah melambung tinggi pun masih susah mendapatkannya,”keluhnya.

Diana berharap masalah kelangkaan gas elpiji di Kota menggala ini, segera diatasi Pemerintah setempat, karena masalah ini sangat dikeluhkan masyarakat kalangan menengah kebawah. Sebab, bahan bakar ini paling banyak digunakan orang tidak mampu alias miskin.”Tutupnya.

Penulis: Herli




Penyegaran Karir Bagi ASN, Bupati Umar Ahmad Roling Lima Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

Tubaba: detikperu.com- Sebanyak 5 (lima) orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkup Pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang Barat dilantik jabatan baru, pada jum’at (27/11/2020) oleh Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad, SP yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati setempat.

Bupati Tulang Bawang Barat mengungkapkan acara tersebut dalam rangka untuk penyegaran karir bagi ASN yang bersangkutan, terutama dalam pertimbangan kompetensi, potensi, dan kemampuan yang dimiliki sehingga kinerja diharapkan lebih optimal dan untuk memenuhi kepentingan pemerintah daerah yang menargetkan percepatan pelaksanaan program-program prioritas daerah yang tentunya hal tersebut memerlukan dukungan SDM yang lebih siap, selanjutnya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan juga peningkatan kinerja pemerintah daerah, terutama dikaitkan dengan upaya pencapaian visi dan misi daerah.

”Saya juga berharap kepada saudara yang dilantik hari ini agar segera mungkin melakukan adaptasi di tempat kerja yang baru, sehingga dampak positif dari pelantikan inipun akan segera dirasakan, dan kepada seluruh ASN yang lain perlu memikul tanggung jawab untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus juga berkewajiban membuat perubahan-perubahan yang positif guna memajukan daerah yang sama-sama kita cintai ini.”Ungkapnya

Untuk di ketahui 5 (lima) Pejabat yang dilantik tersebut adalah, Munyati S.pd.SD jabatan Lama staf ahli bidang urusan wajib bukan pelayanan sekertaris daerah jabatan baru kadis DP3A Tubaba, Drs. Gustami,S.sos,.M.si jabatan lama kadis Dispora jabatan baru kadis Disnakertrans, Ir. Abdul Sani.,MM jabatan lama kadis Perkimta jabatan baru Kadis Perikanan, Nahkoda,SH.,M.H jabatan lama kepala Dispenda jabatan baru asisten perekonomian dan pembangunan, Reni Dewi Rafia, SH.MM,. Jabatan lama kadis DP3A jabatan baru Staf Ahli bidang urusan wajib bukan pelayanan dasar sekretariat daerah Tubaba.

Penulis: Firman/Kominfo




Dir Binmas Polda Lampung Sosialisasi Perpol Nomor 4 Tahun 2020 di Tulang Bawang

Tulang Bawang: detikperu.com- Direktur Pembinaan Masyarakat (Dir Binmas) Polda Lampung Kombes Pol Anang Triarsono, SIK, M.Si bersama Kasubdit Bin Satpam/Polsus AKBP Feriwanto, S.Ag, MH dan rombongan melaksanakan sosialisasi Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perpol) Nomor 4 tahun 2009.

Sosialisasi Perpol Nomor 4 tahun 2009 ini berlangsung hari Kamis (26/11/2020), sekira pukul 13.30 WIB, di Aula Kantor milik Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

“Kemarin siang, Dir Binmas bersama Kasubdit Bin Satpam/Polsus Dit Binmas Polda Lampung melaksanakan sosialisasi Perpol Nomor 4 tahun 2009 tentang Pengamanan Swakarsa kepada perusahaan dan instansi pengguna jasa satuan pengamanan (Satpam),” ujar Kasat Binmas Iptu Joni Abdullah mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Andy Siswantoro, SIK, Jum’at (27/11/2020).

Lanjutnya, kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 85 peserta yang berasal dari perusahaan dan instansi pengguna jasa Satpam yang ada di Kabupaten Tulang Bawang.

Dalam sosialisasi Perpol Nomor 4 tahun 2009 tersebut, dijelaskan bahwa paling lambat 5 Agustus 2021 atau setelah satu tahun dikeluarkannya Perpol, semua anggota Satpam yang telah memiliki kartu tanda anggota (KTA) wajib memakai seragam baru yang warnanya mirip dengan seragam anggota Polri.

“Mereka (para satpam) yang berhak memakai seragam baru tersebut adalah yang telah memiliki sertifikat pelatihan atau diksar, serta memiliki KTA yang diterbitkan dan diregistrasi oleh Polri,” terang Iptu Joni.

Satpam juga nantinya memiliki tanda pangkat sesuai yang diatur dalam Perpol tersebut, mulai dari pangkat terendah yang disebut pelaksana, lalu supervisor dan pangkat tertinggi yang disebut manajer.

Selain itu Satpam juga akan ada jenjang kenaikan pangkat, tapi perlu diingat kenaikan pangkat bukan merupakan hak tetapi salah satu bentuk reward atas prestasi dan kinerja dari individu satpam itu sendiri.

“Satpam merupakan perpanjangan tangan dari Polri dan mengemban fungsi kepolisian terbatas non yustisial di lingkungan kerjanya.” Tutup Kasat Binmas.(*)




Polsek Penawartama Tangkap Komplotan Spesialis Pelaku Curat Kabel Listrik

Tulang Bawang: detikperu.com- Polsek Penawartama berhasil mengungkap komplotan spesialis pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) kabel listrik milik perusahaan listrik negara (PLN).

Kapolres Tulang Bawang AKBP Andy Siswantoro, SIK, melalui Kapolsek Penawartama Iptu Timur Irawan, SH, mengatakan para pelaku curat kabel listrik tersebut ditangkap hari Kamis (26/11/2020), di rumahnya masing-masing yang ada di Kampung Sidomakmur.

“Pelaku berinisial PR als GA (37), berprofesi buruh, ditangkap sekira pukul 08.00 WIB, pelaku berinisial SU (25), berprofesi buruh, ditangkap sekira pukul 17.00 WIB dan pelaku berinisial JS (40), berprofesi wiraswasta, ditangkap sekira pukul 18.00 WIB. Ketiga pelaku ini merupakan warga Kampung Sidomakmur, Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulang Bawang,” ujar Iptu Timur, Jum’at (27/11/2020).

Kapolsek menjelaskan, aksi curat kabel listrik milik PLN ini baru diketahui setelah pelapor Wahyudi (31), yang merupakan karyawan PLN mendapatkan laporan dari saksi Kuswarahadi (37), hari Senin (26/10/2020), sekira pukul 13.30 WIB.

Pelapor lalu bersama dengan saksi berangkat menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Lintas Rawa Pitu, Km 17, Kampung Sidoharjo dan saat tiba disana terlihat kabel jaringan tegangan menengah milik PLN sudah putus dan hilang, yang mana kabel tersebut memang belum dialiri oleh arus listrik.

Akibat kejadian curat kabel listrik ini, pihak PLN mengalami kerugian yang ditaksir sekira Rp. 180 Juta dan baru melapor ke Mapolsek Penawartama, hari Selasa (24/11/2020) siang.

Berbekal laporan dari pihak PLN, petugas kami langsung bergerak cepat mencari siapa pelakunya. Berkat keuletan serta kegigihan petugas di lapangan akhirnya para pelaku berhasil ditangkap.

“Pelaku PR als GA dan pelaku SU adalah orang yang memanjat tiang dan mengambil kabel dengan cara dipotong menggunakan gergaji besi, setelah itu kabel dibawa ke kebun karet yang berjarak sekitar 50 meter dari TKP untuk dibuang kulitnya dan berhasil terkumpul 180 Kg aluminium,” jelas Iptu Timur.

Lanjutnya, 180 Kg aluminium tersebut kemudian dijual kepada pelaku JS dengan harga Rp. 1,8 Juta, lalu pelaku JS ini membawa barang tersebut ke rumahnya dengan menggunakan mobil pick up warna hitam, BE 8492 SY.

Para pelaku saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolsek Penawartama, untuk pelaku PR als GA dan pelaku SU akan dijerat dengan Pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan, diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun, sedangkan pelaku JS akan dijerat dengan Pasal 480 KUHPidana tentang penadahan barang hasil kejahatan, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.(*)




Pengurus SMSI Lampung Sambangi Situs Benteng Sabuk dan Talang Kappung

Tulangbawang Barat: detikperu.com SMSI-Tubaba- Usai mengukuhkan kepengurusan SMSI Tulangbawang Barat masa bakti 2020-2025, di tugu pahlawan Desa Penumangan, Rabu (25/11/2020) lalu.

Pengurus SMSI Provinsi Lampung, langsung bertandang ke kampung Gunung Katun Tanjungan, menuju situs peninggalan megalitikum Benteng Sabut abad ke-4 SM, memancing di aliran sungai Tulangbawang, serta santap sore di Talang Kappung sembari disuguhkan suasana alami perkebunan karet dikelilingi rawa-rawa yang terletak di ujung kampung berpenduduk asli pribumi ini.

Menurut Qodri, warga masyarakat yang menjadi Guide menuju Talang Kappung di Kampung Gunung Katun Tanjungan, bukan saja warga biasa yang sering bertandang ke tempat ini, bahkan turis mancanegara dan artis ibukota Marcella Zalianty pernah datang ke tempat ini (Talang Kappung) saat orang nomor satu di Tulangbawang Barat, Umar Ahmad membawa mereka ke Talang Kappung.

“Ditempat ini, artis ibukota Marcella Zalianty dan turis mancanegara pernah mampir sembari menyantap hidangan saat di undang oleh Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad beberapa waktu lalu,” jelas Qodri kepada pengurus SMSI Provinsi Lampung usai santap sore sembari ngobrol santai dilengkapi dengan secangkir kopi.

Ditempat yang sama, pengurus SMSI Pusat, Junardi mengatakan, sebelumnya pernah tau dan melihat suasana perkebunan karet yang dikelilingi aliran sungai ini melalui berita.

“Akhirnya bisa ke Gunung Katun juga,” ucap owner media sinarlampung.co usai menyantap hidangan bersama pengurus SMSI Provinsi Lampung, Rabu (25/11/2020) sore.

Sebelumnya, Bupati Tulangbawang Barat, Umar Ahmad ketika diwawancarai usai pengukuhan SMSI Tulangbawang Barat mengatakan, jika Talang Kappung merupakan suatu pulau yang dikelilingi oleh rawa yang terletak di kampung Gunung Katun Tanjungan.

“Talang Kappung semacam pulau dikelilingi oleh rawa,” jelas Umar Ahmad saat ngobrol santai usai pengukuhan SMSI Tulangbawang Barat.

Tak hanya Talang Kappung yang menjadi bahasan saat ngobrol santai bersama Bupati juga pemerhati peninggalan bersejarah ini. Situs megalitikum Benteng Sabuk, yang pernah diteliti oleh arkeolog dari Bandung, Nanang Saptono juga menjadi bahasan sang Bupati.

“Benteng Sabuk itu merupakan benteng pertahanan. Benteng umumnya di Indonesia itu ke atas. Kalau Benteng Sabut ini kebawah. Kalau dulu kedalamannya lebih dari satu meter,” ujarnya.

Dikutip dari hasil penelitian Arkeologi Bandung, Nanang Saptono pada tahun 2008 silam, mengungkap sejarah Benteng Sabut pada masa Minak Kemala Kota, bahwasanya keberadaan orang Bugis menjadikan bukti sejarah bahwasanya Benteng yang terletak di Kampung Gunung Katun Tanjungan.

Saat itu, pada masa Minak Kemala Kota bersemayam di Benteng Sabut terjadi peristiwa konfrontasi dengan orang Bugis. Ketika itu orang-orang Bugis berkedudukan di Umbul Petay (Petou) sebelah timur Benteng Sabut. Dalam mengatasi peristiwa ini Minak Kemala Kota meminta bantuan Minak Trio Deso yang juga menantunya yaitu suami Putri Bulan.

Tampaknya Minak Trio Deso tak mau meninggalkan peran saudaranya yang lain. Moyang Runjung yang juga menantu Minak Kemala Kota yaitu suami Namo dilibatkan dalam mengatasi ancaman orang-orang Bugis.

Pada saat itu Minak Kemala Kota dengan Minak Runjung mengatur siasat. Di Benteng Sabut dibuat suatu rumah yang bagus. Di Dalam rumah tersebut disajikan berbagai macam kue yang lezat, ketika sudah siap Runjung minta dipukul. Minak Kemala Kota pura-pura memukul Runjung. Padahal yang dipukul sebenarnya hanyalah pelepah Pinang. Bersamaan dengan ditemukannya pelepah pinang, Moyang Runjung menyemburkan diri di sungai dan menghanyutkan badan sambil berteriak-teriak minta tolong.

Setelah menceburkan diri ke sungai, Moyang Runjung sengaja menghanyutkan tubuhnya sampai di Umbul Petay dan ditolong oleh orang-orang Bugis. Dari Moyang Runjung, Bugis memperoleh keterangan bahwa Minak Kemala Kota dan orang-orang yang berdiam di Benteng Sabut sangat bengis dan tidak mempunyai rasa peri kemanusiaan.

Mendengar penjelasan Minak Runjung akan kebengisan Minak Kemala Kota di Benteng Sabut. Orang-orang Bugis marah dan tak terima, menurutnya orang-orang di benteng Sabut sangat pantas diserang. Mereka tak menyadari jika ini merupakan strategi agar seluruh seluruh orang-orang Bugis dibunuh.

Sesampainya di Benteng Sabuk, Justru orang-orang Bugis tak menemui satu orangpun di Benteng Sabut, melainkan hanya didapati rumah kosong lengkap dengan banyaknya hidangan. Orang-orang Bugis mengira bahwa orang-orang di Benteng Sabut ketakutan. Kemudian orang-orang Bugis berpesta pora memakan kue yang tersedia didalam rumah.

Karena kekenyangan seluruh orang Bugis tertidur pulas. Dan pada saat itulah Minak Kemala Kota, Moyang Runjungm Minak Trio Deso membakar habis orang-orang Bugis sampai tak tersisa di Benteng Sabut.

Gambaran Umum Situs Benteng Sabuk

Situs Benteng Sabuk secara geografis berada pada kelokan sungai utama Kiri) pada 30’20” LS dan 105(Way 00’21” BT, Way Kiri mengalir di posisi 4 sebelah tenggara hingga timur situs. Di sebelah barat situs terdapat aliran Way Pikuk. Sungai ini berhulu pada bukit kecil di sebelah utara situs, kemudian berkelok-kelok ke arah tenggara hingga timur dan bermuara di Way Kiri di sebelah selatan Benteng Sabut. Di sebelah selatan muara Way Pikuk terdapat muara Way Papan. Sungai ini mengalir dari arah barat daya. Di sekitar Benteng Sabut terdapat beberapa rawa (bawang) antara lain Bawang Kelapo terdapat di sebelah barat dan Bawang Petahi di sebelah timur laut benteng. Lokasi Benteng Sabut oleh masyarakat setempat juga dikenal dengan sebutan Bujung Menggalou.

Fakta arkeologis yang terdapat di situs Benteng Sabuk berupa fitur parit (cekungan), benteng dan tanggul (gundukan tanah), makam kuna, serta sebaran artefak. Parit pada bagian dekat Way Kiri berpola segi lima. Pada sisi dalam parit terdapat benteng. Benteng dan parit ini pada sisi barat bermula dari tepi Way Kiri ke arah barat laut sepanjang 110 m hingga sudut barat daya. Benteng dan parit kemudian belok ke arah utara agak ke timur hingga sepanjang 70 m yang merupakan pertengahan sisi barat laut benteng dan parit, selanjutnya agak berbelok ke arah timur hingga mencapai jarak 70 m yang juga merupakan sudut timur laut. Pada sudut ini parit ada yang ke arah barat laut sepanjang 20 m hingga ke Bawang Petahi, dan juga ada yang ke arah tenggara sejauh 110 m hingga Way Kiri. Parit pada bagian ini lebarnya berkisar antara 5 hingga 7 m dengan kedalaman berkisar 0,5 hingga 1,5 m. Lahan bagian ini merupakan inti pemukiman yang luasnya sekitar 1,4 hektar.

Fakta artefaktual yang pernah ditemukan di bagian ini berupa fragmen keramik, fragmen tembikar, serpih obsidian, kerak besi, paku, fragmen wadah perunggu, dan manik-manik. Fragmen tembikar ada yang berhias. Selain itu terdapat beberapa benda arkeologis berupa gandik, fragmen pipisan. Fragmen tembikar yang merupakan bagian dari kibu (kendi). Benda tembikar utuh berbentuk gacuk, tatap, dan cangkir.

Di sebelah barat laut bagian inti pemukiman berjarak sekitar 50 m terdapat parit membentang arah timur laut – barat daya. Pada Ujung timur laut bermula dari Bawang Petahi ke arah barat daya sejauh 150 m. Parit ini pada ujung barat daya lebarnya 12 m, sedangkan pada ujung timur laut lebarnya 7 m. Kedalam berkisar 1 – 1,5 m. Di ujung barat daya parit belok ke arah tenggara sepanjang 55 m dan selanjutnya tidak tampak lagi jejak-jejaknya. Parit yang membentang arah timur laut – barat daya kemudian belok ke arah tenggara ini membentuk lahan berpola segi empat dengan luas sekitar 0,7 hektar. Di tengah lahan ini terdapat fitur tumulus berdiameter sekitar 3 m tinggi 0,7 m. Di tempat ini pada sekitar tahun 1980 pernah ditemukan guci. (*/SMSI-Tubaba)




Tenaga Teknis Perencana dan Pengawas DAK Pendidikan Dilakukan Secara Kontraktual, Ini Alasan PPTK Disdik Tuba

Tulang Bawang: detikperu.com- Beralasan karena menggunakan sumber dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), Untuk penetapan tenaga teknis Perencana dan Pengawas DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020 dilakukan secara kontraktual oleh Pihak Dinas Pendidikan kabupaten Tulang Bawang.

Pasalnya, menurut supardi, PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dalam kegiatan DAK fisik bidang Pendidikan tahun 2020 menjelaskan bahwa penggunaan pihak ketiga secara kontraktual Untuk penetapan tenaga teknis Perencana dan Pengawas DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020 Tulang Bawang karena menggunakan sumber dana dari APBD.

“Karena anggarannya dari APBD dan Kami sudah konfirmasi dengan pusat, kami juga di pendidikan kekurangan orang teknis, disini juga tenaga teknik sangat terbatas, makanya kami menggunakan pihak ketiga,”jelasnya

Akan tetapi, saat ditanyakan perihal bahwa jenis kegiatan tersebut merupakan swakelola tipe 1 (satu) yang harus menggunakan aturan pengelolaan barang dan jasa “Pihaknya juga tidak mengetahui hal tersebut terkait tipe itu, saya minta untuk hal ini silahkan konfirmasi dengan Kadis,” imbuhnya.

Dari pernyataan tersebut sudah jelas bahwa Dinas Pendidikan diduga mengangkangi perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa karena jenis kegiatan tersebut merupakan kegiatan swakelola tipe 1 (satu) yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh penanggung jawab anggaran (Dinas Pendidikan Tuba) jadi tenaga teknis Perencana dan Pengawas DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020 Dinas Pendidikan Tuba tidak boleh dikontraktualkan harus menggunakan fasilitator dan dibayarkan secara honorarium kegiatan diambil dari 5 (lima) persen dari dana DAK tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 11 tahun 2020 tentang Petunjuk Operasional DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020.

Berita sebelumnya, Penetapan tenaga teknis Perencana dan Pengawas DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020 yang dilakukan secara kontraktual oleh Pihak Dinas Pendidikan kabupaten Tulang Bawang, disinyalir tidak sesuai dengan Permendikbud No 11 tahun 2020 tentang Petunjuk Operasional DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020, dan Peraturan Presiden No 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa Pemerintah.Kamis (26/11/2020).

Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang seharusnya menetapkan Fasilitator untuk tenaga teknis dalam pembuatan gambar kerja perencanaan serta monitoring atau pengawasan untuk menunjang pekerjaan peningkatan prasarana sekolah berupa rehabilitasi dan pembangunan dari dana DAK Fisik per sub Bidang tahun anggaran 2020 yang dilakukan secara swakelola, dengan memberikan honorarium kepada para Fasilitator tersebut.

Sedangkan tenaga teknis perencanaan dan pengawasan ditetapkan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang diduga dikontraktualkan oleh konsultan perencana dan konsultan Pengawas, pemilihan penyedia jasa konsultan tersebut dilakukan dengan metode Penunjukan Langsung.

Hal itu nampak jelas pada beberapa nama paket pengadaan jasa konsultan perencana dan konsultan pengawas untuk pekerjaan Peningkatan Prasarana rehabilitasi dan pembangunan sekolah dari dana DAK Fisik Per sub bidang pemilihan penyedia jasa nya dilakukan dengan metode Penunjukan Langsung, dimana pekerjaan jasa konsultan tersebut dilakukan secara kontraktual.

Sampai berita ini diterbitkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Nasaruddin,SH., MH, belum berhasil untuk di konfirmasi terkait alasan mengapa Pihak Dinas Pendidikan tidak menetapkan Fasilitator sebagai tenaga teknis perencanaan dan pengawasan.

Penulis: Herli




Penetapan Tenaga Teknis Perencana dan Pengawas DAK Fisik Tulang Bawang Disinyalir Tidak Sesuai Dengan Permendikbud dan Perpres

Tulang Bawang: detikperu.com- Penetapan tenaga teknis Perencana dan Pengawas DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020 yang dilakukan secara kontraktual oleh Pihak Dinas Pendidikan kabupaten Tulang Bawang, disinyalir tidak sesuai dengan Permendikbud No 11 tahun 2020 tentang Petunjuk Operasional DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020, dan Peraturan Presiden No 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa Pemerintah.Kamis (26/11/2020).

Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang seharusnya menetapkan Fasilitator untuk tenaga teknis dalam pembuatan gambar kerja perencanaan serta monitoring atau pengawasan untuk menunjang pekerjaan peningkatan prasarana sekolah berupa rehabilitasi dan pembangunan dari dana DAK Fisik per sub Bidang tahun anggaran 2020 yang dilakukan secara swakelola, dengan memberikan honorarium kepada para Fasilitator tersebut.

Sedangkan tenaga teknis perencanaan dan pengawasan ditetapkan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang diduga dikontraktualkan oleh konsultan perencana dan konsultan Pengawas, pemilihan penyedia jasa konsultan tersebut dilakukan dengan metode Penunjukan Langsung.

Hal itu nampak jelas pada beberapa nama paket pengadaan jasa konsultan perencana dan konsultan pengawas untuk pekerjaan Peningkatan Prasarana rehabilitasi dan pembangunan sekolah dari dana DAK Fisik Per sub bidang pemilihan penyedia jasa nya dilakukan dengan metode Penunjukan Langsung, dimana pekerjaan jasa konsultan tersebut dilakukan secara kontraktual.

Sampai berita ini diterbitkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Nasaruddin,SH., MH, belum berhasil untuk di konfirmasi terkait alasan mengapa Pihak Dinas Pendidikan tidak menetapkan Fasilitator sebagai tenaga teknis perencanaan dan pengawasan.

Penulis: Herli




Winarti dan Masyarakat Tulang Bawang Sambut Hangat Kunjungan Gubernur Lampung

Tulang Bawang: detikperu.com- Bupati dan masyarakat Tulang Bawang menyambut hangat kunjungan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Kabupaten Tulang Bawang saat tiba di tangga raja, Menggala. acara ini mengambil tema Normalisasi dan restocking atau pelepasan bibit ikan di aliran sungai way Tulang Bawang, Rabu (25/11/2020).

Sebanyak 100 ribu ekor bibit ikan akan ditaburkan secara langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djuandi. Bibit ikan yang ditebar antara lain 30 ribu ekor lele, 30 ribu nila, 20 ribu patin,10 ribu baweng dan 10 ribu jelabat.

Adapun dalam acara ini turut berpartisipasi PT Sienar Tri Tunggal Perkasa dan Persaudaraan Orang Menggala (Omega). Dalam sambutannya, Bupati “menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perhatian Gubernur Lampung dan persatuan orang menggala atas Kabupaten Tulang Bawang,dan Bupati juga menyampaikan keberhasilan pembangunan dan 25 program BMW serta ucapan terimakasih ke Provinsi lampung atas dikeluarkannya dana bagi hasil (DBH) untuk Kabupaten Tulang Bawang dan sesuai arahan Bapak Gubernur untuk memperbaiki jalan Provinsi yang ada di Tulang Bawang”.

Dalam sambutannya Gubernur Lampung Arinal Djuandi mengatakan, “kondisi pandemi ini kita belum sempurna menanganinya, oleh karena itu saya sangat berharap masyarakat dapat mentaati protokol kesehatan. Tetapi meski masih dalam pandemi covid-19 masyarakat bukan berarti tidak dapat beraktifitas tetap patuhi protokol kesehatan setiap beraktifitas roda ekonomi harus terus berjalan,” ujarnya.

Sungai way Tulang Bawang saat ini tengah mengalami pendangkalan, oleh karena itu pengerukan pendalaman untuk sungai wai Tulang Bawang sangat perlu. Banyak manfaat dari pengerukan sungai mulai dari antisipasi banjir yang selama ini sering terjadi di kota Menggala khususnya dan juga baik untuk berkembang biak ikan yang ada di sungai ini.

“Saya selalu berdoa kepada Allah SWT, agar pertanian dan perikanan di Lampung ini dapat menjadi lebih baik lagi mengingat potensi yang ada di Lampung dari segi ini sangat potensial, oleh karena itu saya berharap dukungan dari masyarakat terkhusus warga Tulang Bawang agar dapat sama-sama menjaga dan melestarikan sungai way Tulang Bawang”, ungkapnya.

Lanjut Arinal, Tentunya dengan penebaran pada hari ini tidak menutup kemungkinan di Tulang Bawang atau di Mesuji menjadi tempat komoditi penyeberangan Lampung- Bangka Belitung doakan saja tidak akan lama lagi akan ada penyeberangan.

“Dengan adanya penyeberangan ini nantinya produksi-produksi pangan dari hasil bumi kita dapat di kirim ke beberapa provinsi seperti Jakarta dll. Yang mana fungsi sungai tetap berjalan, insya Allah menggala dan way kanan menjadi prioritas saya dalam mencari investor untuk bekerjasama. Dengan adanya investor di bidang perikanan dan pertanian dapat lebih berkembang, Singkong jangan hanya dijadikan tapioka tetapi dapat diolah lebih dari sekedar tapioka”, tutur Arinal

“Kabupaten Tulang Bawang merupakan salah satu Kabupaten andalan saya, potensi mulai dari lahan kering atau pun lahan sawah melimpah ruah. Saya berharap kepada masyarakat untuk menjaga ini semua, kepada pemerintah Kabupaten Tulang Bawang harus tegas dalam menghukum para pengebom, penyetruman ikan,” pesannya.

Komisaris Direktur PT Sienar Tri Tunggal Perkasa Syah Amandaris mengatakan, sudah lama kami tidak mendengar suara ketika kami datang kesini berteriak punyew dari anak Menggala yang hilang, karena ikan di sini sudah tidak ada lagi. maka dari itu kami berharap masyarakat dapat menjaga ekosistem perairan di Tulang Bawang.

“Kami berusaha untuk melakukan normalisasi arus sungai, agar benih yang kita tebar pada hari ini di kemudian hari dapat berkembang biak sehingga sungai kita ini kembali seperti dahulu kaya akan jenis ikan”, tutupnya.

Penulis: Herli




Wabup Tulang Bawang Hendriwansyah Hadiri Pengukuhan Pengurus Pokdar Kamtibmas

Tulang Bawang: detikperu.com- Pengukuhan Pengurus Kelompok sadar keamanan,ketertiban masyarakat {POKDAR KAMTIBMAS} Tingkat Kabupaten Tulang Bawang dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Tulang Bawang HENDRIWANSYAH, bertempat di balai kampung Panca karsa purna jaya,Kecamatan Banjar baru,Kabupaten Tulang Bawang. Kamis (26/11/2020).

Tujuan terbentuknya POKDAR KAMTIBMAS adalah dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan keberadaannya terutama dalam hal pemecahan masalah, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengidentifikasi dan mencari solusi yang berbasis kearifan lokal.

Pengukuhan POKDAR KAMTIBMAS Kabupaten Tulang Bawang turut dihadiri oleh Kapolda Lampung yang diwakili oleh KOMBES POL Anang Triarsono,S.IK.M,Si selaku Dir Bimas Polda Lampung, Ketua POKDAR Provinsi Lampung Bpk.Firman rusli, Kapolres Tulang Bawang AKBP.Andi siswantoro, Anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang, Anggota Forkopimda Tulang Bawang, Ketua POKDAR KAMTIBMAS Tulang Bawang serta masyarakat setempat.

Pengukuhan POKDAR KAMTIBMAS Tulang Bawang dilakukan langsung oleh Kapolres Tulang Bawang AKBP Andi Siswantoro dilanjutkan dengan Pemakaian Rompi POKDAR KAMTIBMAS oleh Wakil Bupati Tulang Bawang HENDRIWANSYAH

Wakil Bupati HENDRIWANSYAH dalam sambutannya mengucapkan Selamat datang Di Kabupaten Tulang Bawang Kepada Rombongan Kapolda Lampung dan atas nama Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang sangat mengapresiasi langkah Polri melalui Polda Lampung maupun Polres Tulang Bawang dalam menginisiasi terbentuknya kelompok sadar Kamtibmas yang baru saja dikukuhkan hari ini.

Kepada Pengurus POKDAR KAMTIBMAS yang baru saja dikukuhkan Wakil Bupati HENDRIWANSYAH mengucapkan Selamat,dan Beliau berpesan agar kiranya segera menunjukkan perannya di tengah-tengah masyarakat dan dapat menjadi teladan dalam mewujudkan masyarakat sadar hukum,serta berperan aktif dalam mengajak masyarakat untuk menciptakan situasi aman,tertib serta kondusif dan POKDAR KAMTIBMAS diharapkan agar selalu berkoordinasi dan komunikasi yang baik dengan semua unsur terkait.

“Sekali lagi saya ucapkan Selamat kepada Pengurus POKDAR KAMTIBMAS yang baru saja dikukuhkan,segera tunjukkan perannya di tengah masyarakat dan marilah saling berkoordinasi agar terciptanya situasi masyarakat yang aman,tertib serta kondusif.”Ujarnya.

Penulis: Herli/*